> >

Pendapatan Daerah Seret jadi Alasan Pembukaan Bioskop?

Kompas bisnis | 28 Agustus 2020, 10:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - 

Hari ini kami membahas soal layar terkembang, pendapatan berkembang? Masih tanda tanya karena belum terbukti ya.

DKI Jakarta sekarang jadi Provinsi dengan kasus penambahan tertinggi.

Ini juga membuat seluruh wilayah Jakarta adalah zona merah.

Angka ini dengan catatan jumlah pemeriksaan kasus covid 19 harian di Indonesia masih di bawah standar WHO.

Di Indonesia, tren nonton film setiap tahun berkembang.

Nah nantinya ada aturan nih yang nonton kapasitasnya harus di bawah 50 persen, jarak antar penonton satu setengah meter, wajib masker dan tidak boleh makan dan minum. Katanya sih kewajiban ini akan diawasi langsung oleh petugas.

Sebenarnya ada pendapatan lain di bioskop yang menunjang pendapatan operasional, yaitu bisnis makanan dan minumannya yang ternyata sumbangsihnya cukup besar.

Kita bisa bandingkan ke negara lain yang sudah membuka bioskopnya. Aturannya ketat dan dilaksanakan, ditambah catatan, tracing dan pemeriksaan di 3 negara ini sudah melampaui standar WHO.

Keberhasilan tak hanya jumlah penonton, tapi jumlah film yang akan diputar, menarik atau tidak untuk ditonton, apakah masyarakat siap untuk ke bioskop dan disiplin dari masyarakat dan pengusaha. 

Di sisi lain, realisasi pajak dan pendapatan daerah seret, pembukaan bioskop dan mal diperluas. Pertama dalam sejarah, pendapatan DKI Jakarta akan terjun bebas akibat pandemi.

Amukan pandemi membuat pendapatan daerah kocar kacir. Akibatnya total setoran ke negara, dalam bentuk pajak, turut cekak.

Operasional bioskop dan perluasan pembukaan mal, misalnya di Jakarta, adalah salah satu cara, menimba pendapatan saat brankas daerah seret. 

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU