> >

Rusia akan Perbarui Strategi di WTO Setelah Sanksi Negara-Negara Barat

Ekonomi dan bisnis | 21 April 2022, 10:36 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pembatasan "ilegal" pada perusahaan-perusahaan Rusia oleh negara-negara Barat bertentangan dengan atuan WTO. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pembatasan "ilegal" pada perusahaan-perusahaan Rusia oleh negara-negara Barat bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dengan demikan, Ia akan memperbarui strategi Rusia di WTO pada 1 Juni.

"Langkah-langkah (sanksi) ini bertentangan dengan prinsip-prinsip WTO, di mana rekan-rekan Eropa terus-menerus menegaskan kepatuhan mereka," kata Putin pada Rabu (20/4/2022).

Diketahui, pada pertemuan pemerintah tentang industri logam negara itu, Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat telah melarang Rusia membeli komponen yang diperlukan untuk memproduksi logam gulung, lembaran baja dan produk lainnya.

Baca Juga: Inggris Ikut Tinggalkan Pertemuan G20: Kami Mengutuk Perang Rusia Melawan Ukraina

Sebelumnya, pada Rabu (20/4/2022), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, perusahaan-perusahaan logam Rusia menghadapi "sikap bermusuhan” yang disebut Moskow sebagai negara-negara yang tidak bersahabat. Dalm hal ini, Rusia akan membuat rencana untuk memerangi hal tersebut.

Ekonomi Rusia telah terpukul oleh sanksi Barat yang memaksa Moskow menarik pasukan yang dikirim ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca Juga: Jokowi Bakal Tetap Hentikan Ekspor Bahan Mentah: Digugat Terus di WTO Tidak Apa-apa

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU