> >

Qatar Kirim Delegasi Tingkat Tinggi ke Afghanistan, Bertemu PM Taliban

Kompas dunia | 13 September 2021, 14:11 WIB
Seorang pria Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul duduk di kompleks perumahan sementara di Doha, Qatar, 21 Agustus 2021. Qatar memainkan peran besar dalam upaya Amerika Serikat untuk mengevakuasi puluhan ribu orang dari Afghanistan. Sekarang negara kecil Teluk Arab itu diminta untuk membantu membentuk Afghanistan di masa pemerintahan baru. (Sumber: Associated Press)

KABUL, KOMPAS.TV — Sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus lalu, Qatar memainkan peran besar di Afghanistan. Kali ini, mereka mengirim delegasi ke Kabul. Kunjungan ini membawa delegasi tingkat diplomatik tertinggi yang mengunjungi ibu kota Afghanistan, sejak Taliban mengumumkan kabinet sementara mereka.

Juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen mencuitkan tentang pengiriman delegasi ini pada Minggu (12/9/2021). Dalam tweet tersebut, ia juga mengatakan bahwa salah satu yang termasuk dalam rombongan tersebut adalah Sheikh Mohammad bin Abdur Rahman Al-Thani, yang merupakan Wakil Perdana Menteri dan juga Menteri Luar Negeri Qatar.

Baca Juga: Taliban Dituduh Blokade Makanan dan Eksekusi Mati Warga Panjshir

Dia bertemu dengan Perdana Menteri Taliban Mullah Mohammad Hasan Akhund. Delegasi Qatar juga bertemu dengan mantan presiden Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah, yang merupakan kepala negosiator pemerintah sebelumnya dalam pembicaraan damai dengan Taliban.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Taliban telah mempertahankan kantor politik di ibukota Qatar, Doha sejak 2013. Pekan lalu, Qatar Airways menjadi maskapai internasional pertama yang mulai mengoperasikan penerbangan internasional dari bandara internasional Kabul. Penerbangan ini mengangkut lebih dari 250 warga negara asing, termasuk warga negara AS.

Baca Juga: Taliban Gelar Upacara Bendera di Istana Kepresidenan Afghanistan

Qatar juga telah memberikan bantuan teknis bersama dengan Turki, untuk memulai kembali operasionalisasi bandara di Kabul. Bandara tersebut telah dirusak oleh pasukan AS yang meninggalkan Afghanistan pada 30 Agustus, setelah mengevakuasi puluhan ribu warga Afghanistan yang melarikan diri karena kembalinya Taliban ke tampuk pimpinan di negara tersebut.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU