> >

Ingin Kerja di Jerman? Negara itu Ngebet Datangkan 400.000 Pekerja Internasional per Tahun

Kompas dunia | 22 Januari 2022, 04:45 WIB
Buruh pabrik tekstil Zender Germany GmbH, yang biasanya pemasok otomotif, membuat masker pelindung di tengah pandemi Covid-19 di Osnabrueck, Jerman. Pemerintah Jerman ingin menarik 400.000 pekerja berkualitas dari luar negeri setiap tahun untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis dan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor utama yang berisiko merusak pemulihan dari pandemi Covid-19. (Sumber: Antara)

BERLIN, KOMPAS.TV - Pemerintah koalisi baru Jerman ingin menarik 400.000 pekerja berkualitas dari luar negeri setiap tahun untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis dan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor utama yang berisiko merusak pemulihan dari pandemi Covid-19.

“Kekurangan pekerja terampil telah menjadi sangat serius sekarang sehingga secara dramatis memperlambat ekonomi kita,” Christian Duerr, pemimpin parlemen dari Partai Demokrat Bebas (FDP), mengatakan kepada majalah bisnis WirtschaftsWoche, Jumat (22/1/2022) yang dikutip Antara.

"Kita hanya bisa mengatasi masalah angkatan kerja yang menua dengan kebijakan imigrasi modern... Kita harus mencapai 400.000 pekerja terampil dari luar negeri secepat mungkin," tambah Duerr.

Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz, FDP libertarian Duerr dan partai lingkungan Hijau sepakat dalam kesepakatan koalisi mereka tentang langkah-langkah seperti sistem poin untuk spesialis dari negara-negara di luar Uni Eropa dan menaikkan upah minimum nasional menjadi 12 euro per jam untuk membuat bekerja di Jerman lebih menarik.

Baca Juga: Jerman Tolak Proposal Energi Atom Uni Eropa, Anggap Nuklir Berbahaya

Para mahasiswa tampak mengenakan masker dalam kuliah umum di Westfaelische Wilhelms-Universitaet di Muenster, Jerman, Kamis (21/10/2021). Pemerintah Jerman ingin menarik 400.000 pekerja berkualitas dari luar negeri setiap tahun untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis dan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor utama yang berisiko merusak pemulihan dari pandemi Covid-19. (Sumber: Rolf Vennenbernd/dpa via AP)

Institut Ekonomi Jerman yang ramah pemberi-kerja memperkirakan angkatan kerja akan menyusut lebih dari 300.000 orang tahun ini karena ada lebih banyak pekerja lebih tua yang pensiun daripada pekerja lebih muda yang memasuki pasar tenaga kerja.

Kesenjangan ini diperkirakan akan melebar menjadi lebih dari 650.000 pada tahun 2029, meninggalkan akumulasi kekurangan orang usia kerja pada tahun 2030 sekitar 5 juta pekerja.

Jumlah orang Jerman yang bekerja tumbuh menjadi hampir 45 juta tahun lalu meskipun ada pandemi virus corona.

Setelah beberapa dekade tingkat kelahiran yang rendah dan migrasi yang tidak merata, angkatan kerja yang menyusut juga menimbulkan bom waktu demografis untuk sistem pensiun publik Jerman, di mana lebih sedikit karyawan yang dibebani tugas membiayai pensiun dari sejumlah besar pensiunan yang menikmati harapan hidup lebih lama.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : WirtschaftsWoche/Antara


TERBARU