> >

Dimusuhi Xi Jinping, Jack Ma Dikabarkan Enam Bulan Berada di Jepang

Kompas dunia | 30 November 2022, 22:01 WIB
Ilustrasi. Pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma. Jack Ma dilaporkan belakangan ini bersembunyi di Tokyo, Jepang usai berselisih dengan otoritas China. (Sumber: businessweek)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Konglomerat China, Jack Ma dikabarkan belakangan ini bersembunyi di Tokyo, Jepang seusai berselisih dengan otoritas China. Jack Ma jarang terlihat di hadapan publik usai mengkritik kebijakan Beijing terhadap industri teknologi dua tahun lalu.

Dua tahun belakangan, hanya ada segelintir penampilan publik Jack Ma yang terekam oleh media. Di antaranya adalah penampilan dalam sebuah video yang disebut analis mirip "video penyanderaan" pada awal 2021, kunjungan singkat ke Belanda, serta superycaht Jack Ma yang terlihat berlabuh di Mallorca, Spanyol.

The Guardian, Selasa (29/11/2022), dan Financial Times mengungkap keberadaan Jack Ma berdasarkan keterangan sumber-sumber anonim, menyebut Jack Ma tinggal di Tokyo bersama keluarganya selama hampir enam bulan.

Baca Juga: Salip Jack Ma, Pengusaha AMDK Zhong Shanshan Menjadi Orang Terkaya China

Konglomerat China itu disebut menghabiskan waktu dengan mengurus bisnis dan melancong ke resort-resort di pedalaman Jepang serta perjalanan rutin ke Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Sejak imperium bisnis China disasar oleh otoritas, Jack Ma disebut membatasi kegiatan publik, sellau membawa keamanan dan juru masak pribadi. Nilai kekayaan bersihnya pun terus berkurang dari semula hampir 50 miliar dolar AS menjadi 21,7 miliar dolar AS.

Konglomerasi yang dimiliki Jack Ma, Alibaba disasar Beijing usai pengusaha itu menuduh regulator China membatasi inovasi. Komentar tersebut dilaporkan membuat geram Presiden Xi Jinping.

Usai kritik Jack Ma, regulator China menempuh sejumlah tindakan yang menampar bisnis Alibaba, di antaranya menghalangi penjualan saham anak perusahaan Alibaba, Ant Group senilai 34 miliar dolar AS. Alibaba pun kemudian dikenai denda yang memecahkan rekor senilai 2,8 miliar dolar AS karena praktik-praktik anti-kompetitif.

Baca Juga: Pesawat Pengebom China dan Rusia Wira-wiri Langgar Wilayah Udara, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : The Guardian


TERBARU