> >

AS Larang TikTok, China: Negara Adidaya kok Takut Aplikasi Anak Muda

Kompas dunia | 28 Februari 2023, 20:45 WIB
Ilustrasi. Pemerintah China mengecam pelarangan aplikasi TikTok yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) belakangan ini. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuduh Washington menyelewengkan kewenangan untuk menekan perusahaan luar negeri. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China mengecam pelarangan aplikasi TikTok yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) belakangan ini. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuduh Washington menyelewengkan kewenangan untuk menekan perusahaan luar negeri.

Sebelumnya, Gedung Putih menerbitkan larangan aplikasi TikTok pada perangkat-perangkat milik pegawai pemerintahan. Langkah ini mengikuti kebijakan semacam yang sebelumnya diterapkan Uni Eropa dan Kanada.

Baca Juga: Rekam Video TikTok di Dekat Tebing, Pria Ini Tewas usai Terjatuh dari Ketinggian 21 Meter

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menyatakan bahwa pihaknya "dengan tegas menentang" tindakan pelarangan oleh pemerintah AS tersebut. Ia menyebut Washington tidak menghormati prinsip ekonomi pasar.

"Pemerintah AS harus menghormati prinsip-prinsip persaingan adil dan ekonomi pasar, berhenti menekan perusahaan dan menyediakan suatu lingkungan yang adil, terbuka, dan non-diskriminatif bagi perusahaan luar negeri di AS," kata Mao dikutip BBC, Selasa (28/2).

"Betapa tidak percaya dirinya suatu negara adidaya seperti AS takut dengan aplikasi favorit anak muda seperti itu," lanjutnya.

Pemerintah AS sendiri melarang TikTok seiring kekhawatiran bahwa platform itu memunguti data pribadi pengguna dan mengirimnya ke pemerintah China. Aplikasi yang dikembangkan perusahaan ByteDance China itu pun dinilai mengancam keamanan nasional AS.

Pada Senin (27/2) lalu, Gedung Putih memberi tenggat hingga 30 hari agar lembaga-lembaga pemerintahan memastikan tidak ada aplikasi TikTok di perangkat pegawainya.

Baca Juga: Direktur CIA: Militer China Disiapkan untuk Invasi Taiwan pada 2027

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/BBC


TERBARU