> >

Rayu Jerman Bermitra Wujudkan Transformasi Digital, Jokowi Katakan Hal Ini Kepada Merkel

Cerita indonesia | 13 April 2021, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan acara Pameran Industri terbesar di dunia, Hannover Messe bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Dalam sambutannya, Jokowi mengajak  Jerman untuk berkolaborasi mewujudkan transformasi digital Indonesia.

“Saya ingin mengajak Jerman bermitra mewujudkan transformasi digital di Indonesia. Indonesia sendiri telah menyiapkan road map implementasi making Indonesia 4,0”, ungkap Jokowi kepada Kanselir Jerman, Angela Merkel, saat memberikan sambutan (12/4).

Baca Juga: Bersama Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Jokowi Buka Hannover Messe 2021 Digital Edition

Jokowi menegaskan, tahun 2045 akan menjadi tahun emas bagi Indonesia.

“Ekonomi digital, dan industri 4.0 Indonesia tercepat di Asia Tenggara. Indonesia memiliki startup sekitar sekitar 2193, kelima terbesar di dunia. Indonesia memiliki 5 unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki 1 decacorn”, paparnya.

Jokowi menambahkan, saat ini Indonesia telah menyiapkan  tiga road map terkait implementasi Indonesia 4,0, di antaranya adalah :

  1. Di era industri 4.0, penguatan SDM adalah kebutuhan. Indonesia memiliki bonus demografi. Pada tahun 2030, jumlah usia productivity Indonesia tumbuh dua kali lipat. Tantangannya adalah penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan. Tantangan big data, artifical intelligence, internet of things. Saya yakin, Jerman dapat mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset dan penguatan universitas berbasis teknologi.
  2. Menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri 4,0. Pembenahan iklim investasi membutuhkan reformasi struktural. Pengesahan undang-undang cipta kerja adalah salah satunya. Undang-undang Cipta Kerja ini akan mempermudah izin usaha, memberikan kepastian hukum, memberikan insentif. UU Cipta Kerja juga memberikan insentif bagi ekonomi digital, UU Cipta Kerja akan mendukung pengembangan industri 4.0.
  3. Investasi pada pembangungan hijau. Pandemi ini momentum untuk mendorong pembangunan hijau. Menurut World Economic Forum, potensi ekonomi hijau, atau pembangunan hijau sangatlah besar. Peluang bisnis sebesar 10,1 triliun dollar. Peluang 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2030. Di Indonesia, berbagai terobosan telah dilakukan, pembangunan biodiesel atau green diesel dari kelapa sawit, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atap di sektor rumah tangga. Proyek ini akan menciptakan puluhan ribu pekerjaan baru, namun juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Di saat yang sama, Indonesia siap berkontribusi pada energi masa depan. Sebagai negara produsen nikel terbesar dunia, Indonesia juga mengembangkan pengolahan biji nikel menjadi batterai lithium sebagai komponen utama batterai ponsel maupun mobil listrik.

Seperti yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya.

Penulis : Abdur-Rahim

Sumber : Kompas TV


TERBARU