> >

Mengenal Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Ruang Angkasa

Sinau | 22 Juli 2021, 10:45 WIB

KOMPAS.TV - Nebula merupakan salah satu fenomena langit ruang angkasa yang kerap tertangkap teleskop para astronom.

Nebula berasal dari bahasa latin “nebulae” yang artinya “awan”, tapi bukan awan seperti yang ada di Bumi.

Nebula adalah bagian dari materi antarbintang yang berupa awan berisi debu, gas, dan partikel-partikel lain.

Warna Nebula berasal dari unsur partikel yang paling dominan di dalammya, dan menggambarkan kondisi suhunya.

Dalam ilmu astronomi, warna merah menandakan dingin, sedangkan biru pertanda panas.

Sementara itu, cahaya Nebula berasal dari bintang-bintang yang ada di sekitarnya.

Bagaimana dan kapan Nebula terjadi?

Fenomena Nebula bisa terjadi karena adanya sisa ledakan supernova ataupun sisa-sisa bintang yang telah mati.

Partikel bintang yang telah mati akan saling tarik-menarik hingga membentuk gumpalan dan melahirkan bintang baru.

Itulah mengapa Nebula juga dikenal sebagai “pembibitan bintang” atau tempat lahirnya bintang.

Objek bintang yang dapat disebut sebagai Nebula berasal dari 4 kelas utama, yaitu:

- Nebula Difus (Diffuse Nebulae)

- Nebula Gelap (Dark Nebulae)

- Nebula Sisa Supernova (Supernova Remnant Nebulae)

- Planetary Nebulae

Ukuran Nebula sangat besar hingga diameternya berukuran ratusan tahun cahaya. Faktanya, awan Nebula ukurannya mirip dengan awan yang ada di Bumi.

Nebula Tarantula merupakan Nebula terbesar dan pembentuk bintang paling aktif di lingkungan galaktika.

The Tarantula Nebula membentang lebih dari 1.800 tahun cahaya pada bentang terpanjangnya.

Nebula bernama lain 30 Doradus ini terletak 170.000 tahun cahaya dari bumi di Awan Magellan Besar.(*)

Grafis: Joshua Victor

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : diolah dari berbagai sumber


TERBARU