> >

Fakta Unik Bunga Tabebuya, Apa Bedanya dengan Bunga Sakura?

Sinau | 6 Oktober 2021, 10:49 WIB

KOMPAS.TV - Bunga Tabebuya yang kembali bermekaran mulai akhir September 2021 belakangan ramai jadi pembicaraan masyarakat. Warna-warni bunga mirip bunga Sakura tersebut menghiasi jalan protokol di Surabaya dan beberapa wilayah lain.

Melansir berbagai sumber, simak fakta-fakta menarik bunga tabebuya berikut ini:

1. Bukan dari Jepang

Meski mirip bunga sakura, tabebuya atau tabebuia bukan berasal dari Jepang, melainkan tanaman asli Hutan Hujan Amazon, wilayah tropis Meksiko, serta Benua Amerika bagian tengah dan selatan.

Tanaman tabebuya (genus Tabebuia spp.) sendiri merupakan anggota family Bignoniaceae.

2. Punya puluhan spesies

Genus tabebuia terdiri dari sekitar 76 spesies, ada yang berbentuk pohon dan ada yang berbentuk semak besar.

Bunga tabebuya sendiri berbentuk terompet dengan panjang 3 –11 cm. Dari 76 spesies tersebut, yang paling sering digunakan sebagai tanaman hias adalah T. aurea (kuning), T. rosea (pink hingga magenta), dan T. pallida (putih hingga putih semburat pink).

3. Perbedaan dengan bunga sakura

Dilihat dari batang, pohon tabebuya bisa menjadi pohon besar, sedangkan sakura hanya jadi pohon kecil.

Jika diperhatikan dari waktu mekarnya, bunga tabebuya bisa mekar hampir sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada musim kemarau.

Sementara itu, bunga sakura hanya mekar sekali dalam setahun pada musim semi, sekitar akhir Maret hingga April.

4. Cocok sebagai tanaman peneduh jalan

Pohon bunga Tabebuya memiliki kelebihan yang membuatnya cocok menjadi tanaman peneduh jalan.

Daun dari pohon tabebuya tidak mudah rontok dan saat musim bermekaran, sedangkan bunganya terlihat sangat indah dan lebat.

Selain itu, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berdekatan dengan bangunan.

5. Tak hanya di Surabaya

Selain di Surabaya, pohon tabebuya juga ditanam di beberapa wilayah sebagai peneduh jalan seperti di Jakarta, Bandung, Bekasi, Magelang, dan Semarang.

Baca Juga: Keindahan Bunga Tabebuya Yang Bermekaran Di Sepanjang Jalan Kota Blitar

(*)

Grafis: Agus Eko

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : diolah dari berbagai sumber


TERBARU