> >

Cari Tahu Angka Berat Badan Ideal dengan Rumus Indeks Massa Tubuh

Sinau | 14 Desember 2021, 20:45 WIB

KOMPAS.TV - Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh, sekaligus tanda bahwa penyerapan zat gizi di dalam tubuh telah seimbang.

Berat badan tubuh terlalu kurus, normal, gemuk, atau obesitas bisa diketahui salah satunya dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT).

Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) merupakan acuan untuk mengukur apakah perbandingan berat badan sudah sesuai dengan tinggi badan atau belum.

Menurut Permenkes No. 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang, cara menghitung berat badan ideal dengan rumus indeks massa tubuh yakni berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (tinggi badan kali tinggi badan dalam satuan meter).

Hasil perhitungan ini kemudian dilihat melalui penggolongan berat badan berdasarkan IMT untuk menentukan kondisi berat badan ideal atau tidak.

Baca Juga: Mengenal Diabesitas, Perpaduan Diabetes dan Obesitas

Menurut WHO, perhitungan IMT terbagi menjadi empat kategori, yaitu:

  • Kurus: IMT kurang dari 18,5
  • Normal: IMT antara 18,5 - 24,9
  • Gemuk: IMT antara 25 – 29,9
  • Obesitas: IMT lebih dari 30

Sedangkan menurut P2PTM Kementerian Kesehatan, batas ambang IMT dikategorikan menjadi:

  • Sangat kurus: IMT kurang dari 17
  • Kurus: IMT antara 17 - 18,4
  • Normal: IMT antara 18,5 - 25
  • Gemuk: IMT antara 25 - 27
  • Obesitas: IMT lebih dari 27

Misalnya seseorang memiliki berat badan 58 kilogram dan tinggi badan 1,58 meter. Maka, indeks massa tubuhnya adalah 58 dibagi 2,5 (1,58 dikali 1,58). Hasilnya yakni 23,2 atau berat badan termasuk normal.

Berat badan terlalu kurus dapat berbahaya bagi kesehatan, seperti risiko anemia, osteoporosis, menstruasi tidak lancar bagi perempuan, kekebalan tubuh rendah, hingga masalah kulit, gigi dan rambut.

Sementara terlalu gemuk atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung coroner, stroke, hipertensi, diabetes melitus, sumbatan napas saat tidur, hingga tingkat reproduksi menurun.

(*)

Grafis: Arief Rahman

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : diolah dari berbagai sumber


TERBARU