Reshuffle Kabinet Jokowi, Oposisi Mati Suri - Opini Budiman
Budiman tanuredjo | 26 Desember 2020, 09:01 WIBDrama perombakan kabinet berakhir. Selasa siang 22 Desember 2020, Presiden Jokowi mengumumkan enam Menteri baru dan melantiknya di Istana Negara, Rabu 23 Desember 2020. Sebagaimana layaknya sesuatu yang baru, ada harapan di sana, ada pula pertanyaan di sana. Sesuatu yang wajar.
Presiden Jokowi memang kerap membuat kejutan. Dalam putusannya, Presiden mencoba mencari sesuatu yang baru. Presiden mengubah pakem yang dipahami sebagai pakem demokrasi barat.
Hal itu ditunjukkan saat Presiden Jokowi menunjuk dan melantik Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wisnutama.
Tindakan politik itu merupakan kelanjutan langkah politik presiden, setelah Presiden Jokowi merangkul pesaingnya di Pemilu Presiden 2019, Prabowo Subianto, sebagai Menteri Pertahanan.
Di tengah krisis kesehatan dan ekonomi, publik membutuhkan kerja cepat para Menteri mengendalikan pandemi, mempercepat program vaksinasi, mengatasi resesi ekonomi, mencegah terjadinya krisis sosial, dan yang penting, jangan sampai korupsi.
Selamat bekerja kepada Budi Gunadi Sadikin, sebagai Menteri Kesehatan. Seorang Menteri Kesehatan berlatar belakang fisika nuklir dan seorang bankir, Budi sudah terlibat aktif dalam perburuan vaksin Covid-19. Itu juga terobosan Presiden Jokowi. Sudah ada presedennya di luar negeri.
Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Yaqut Cholil Qoumas sebegai Menteri Agama.
Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial.
Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteru Kelautan dan Perikanan.
Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV