> >

Komnas HAM Kantongi Bukti CCTV Tol Japek KM 50 Kasus Penembakan Aggota FPI

Wawancara | 28 Desember 2020, 23:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM mengungkapkan hasil investigasi penembakan enam anggota FPI di tol Jakarta-Cikampek kilometer 50.

Komnas HAM menemukan tujuh proyektil peluru dan empat selongsong di sekitar lokasi kontak tembak.

Komnas HAM menjelaskan jika tujuh proyektil peluru yang ditemukan, satu di antaranya tidak terlalu meyakinkan.

Sementara untuk empat selongsong yang ditemukan tiga di antaranya masih dalam keadaan utuh.

Namun Komnas HAM menegaskan semua temuan ini masih harus melewati uji balistik untuk memastikan apakah berkaitan dengan insiden penembakan enam anggota FPI.

Tak hanya proyektil dan selongsong peluru, Komnas HAM juga mengklaim mengantongi bukti rekaman CCTV sebelum, saat kejadian, dan setelah kejadian penembakan di kilometer 50 tol Jakarta-Cikampek berlangsung.

Namun Komnas HAM juga masih mempelajari lebih lanjut rekaman CCTV.

Menanggapi hasil temuan Komnas HAM terkait penembakan enam anggota FPI, Mabes Polri memastikan tetap berkoordinasi dengan Komnas HAM.

Segala bentuk temuan baru dari pihak eksternal Polri akan ditampung untuk dijadikan bahan pengungkapan kasus ini.

Penasihat Kapolri, Muradi mempersilakan Komnas HAM membuka semua temuan terkait penembakan enam anggota FPI di tol Jakarta-Cikampek.

Seluruh masukan dan temuan akan membantu pengungkapan kasus ini.

Namun Muradi meyakini tidak ada rekayasa dalam rekonstruksi penembakan enam anggota FPI yang dilakukan oleh penyidik.

Peristiwa tabrak lari terjadi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sopir yang mengendarai mobil SUV menabrak dua mobil dan sejumlah motor di tiga lokasi yang berbeda.

Dari video amatir warga, tabrak lari oleh pengendara mobil bernama Ramlan, terjadi di sepanjang kawasan Bundaran Pancasila hingga ke kompleks TNI AU Lanud Iskandar.

Sopir sempat menabrak satu motor dan sebuah minibus hingga terbalik.

Ia pun tak mau memberhentikan kendaraannya dan terus melaju menuju ke arah pos TNI AU.

Di sini petugas berusaha menghentikan pengemudi brutal tersebut.

Namun pengemudi justru kembali menambrak tiga motor milik TNI AU dan polisi.

Akhirnya, pengemudi brutal dapat ditangkap anggota TNI dan polisi serta warga setempat.

Menurut hasil pemeriksaan polisi, ternyata pengemudi di bawah pengaruh minuman beralkohol jenis arak.

Sepuluh orang korban yang mengalami luka berat dan ringan atas kejadian tabrak lari ini.

Simak pembahasannya bersama Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin, Pelaksana Harian Kompolnas Benny Mamoto, dan Mantan Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan.

Penulis : Reny-Mardika

Sumber : Kompas TV


TERBARU