> >

Kemenkes Buat Anggaran Persiapan RS Nuklir Rp 1,12 M, Politikus PAN: Modal Kopi Sama Pisang Goreng

Peristiwa | 9 Februari 2021, 16:44 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (13/1/2021). (Sumber: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapat sorotan dari anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay. Selain untuk anggaran baju dinas, keindahan, ruang kantor juga ada anggaran untuk persiapan rumah sakit rujukan nuklir sebesar Rp1,12 miliar.   


Saleh mempertanyakan anggaran persiapan rumah sakit nuklir tersebut. "Dimana mau dibangun ini?" tanyanya, saat rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (8/2/2021).

    
Menurut mantan Ketua Pusat Pemuda Muhammadiyah itu, bila hanya persiapan pembangunan biasanya pos anggaran ini hanya diisi oleh kegiatan diskusi, workshop, atau FGD. Sehingga tidak perlu membutuhkan anggaran sebesar itu. Apalagi pelaksanaanya pasti menggunakan aplikasi Zoom. "Paling kertas-kertas sama zoom pula itu," katanya.

Baca Juga: Komisi IX DPR Kritik Anggaran dan Program Penanganan Covid-19 Kemenkes yang Dinilai Tidak Rinci

Karena itu, agak aneh bila sekedar persiapan harus menelan biaya begitu besar.  "Itu modalnya hanya kopi dan pisang goreng saja," ujarnya sambil membolak-balik bahan yang diberikan dari Kemenkes.

Saleh juga mengeritik ada pos anggaran pelaksanaan MotoGP sebesar Rp856,6 juta. Pos ini ia pertanyakan  yang katanya seperti menyusun anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga saja. 

Yang juga terbilang janggal, ada pos anggaran sewa helikopter Rp322 juta. "Siapa yang mau naik helikopter ini dan mau ke mana," ungkap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini penuh tanda tanya.
 

Baca Juga: Komisi IX DPR Kritik Anggaran dan Program Penanganan Covid-19 Kemenkes yang Dinilai Tidak Rinci


Dalam telaah Saleh, ada anggaran dari Dirjen Pelayanan Kesehatan  Rp84,3 triliun, yang bisa dilakukan penghematan.  "Saya sudah melakukan ini. Ini baru saya lakukan di satu dirjen (Dirjen Pelayanan Kesehatan) dan dua direktorat," katanya.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU