> >

Politikus PDIP Menentang Rencana Pemerintah Impor 1 Juta Ton Beras

Peristiwa | 19 Maret 2021, 06:49 WIB
Ketua Komisi IV DPR, Sudin  memimpin RDP Kamis (12/11/2020) (Sumber: TV Parlemen)


JAKARTA, KOMPAS.TV- Politikus PDIP yang juga Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menegaskan sikapnya untuk menentang rencana pemerintah yang akan mengimpor 1 juta ton beras.

Menurutnya,  rencana impor beras 1 juta ton tersebut sudah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat dan gejolak bagi para petani.

"Begitu merebak informasi rencana impor beras, maka akan menimbulkan terjadinya gejolak harga di tingkat petani. Dampak yang ditimbulkan dari merebaknya informasi wacana impor beras tidak main-main dan gejolak yang sangat besar," ujar Sudin saat memimpin Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajaran serta Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Sakti Wahyu Trenggono beserta jajaran, di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI, Kompleks Parlemen,  Jakarta, Kamis (18/3/2021).

 
Sudin mengusulkan jika produksi beras dalam negeri betul-betul meningkat dan surplus sebagaimana klaim pemerintah,  seharusnya Kementan mencari terobosan sehingga produk tersebut justru dapat diekspor bukan melakukan impor.

Baca Juga: Petani Menolak Rencana Pemerintah Impor 1 Juta Ton Beras


Selain itu,  Kementan perlu membenahi tata kelola dalam beragam sektor yang berkaitan dengan ketahanan pangan guna mengantisipasi ketersediaan pangan. Terutama, dalam menghadapi bulan puasa dan hari raya Idul F

Baca Juga: Khawatir Harga Gabah Rendah, Petani di Rembang Tolak Impor Beras

itri 2021.

Namun, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan  telah membuat perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok berdasarkan data yang tersedia, seperti data stok tahun sebelumnya, perkiraan produksi dalam negeri, perkiraan impor dan perkiraan kebutuhan pangan masyarakat.


Prognosa neraca pangan pokok sampai bulan Mei 2021 diperkirakan dalam keadaan cukup. “Beras diperkirakan akan surplus 12,56 juta ton, begitu juga jagung surplus 3,40 juta ton.Khusus beras surplus yang terjadi karena pada Maret dan April 2021 ini memasuki panen raya,” kata Syahrul.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU