> >

Kasus Kiriman Sate Beracun di Bantul, Ahli: Penjualan Bahan Kimia Harus Diperketat

Sapa indonesia | 2 Mei 2021, 12:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Misteri penyebab tewasnya anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta, perlahan mulai terungkap.

Polisi pun tengah menyelidiki kasus ini, dan rencananya, akan menggelar jumpa pers pada Senin (03/05) esok.

Sementara dari hasil pemeriksaan laboratorium, paket sate yang disantap korban, dipastikan mengandung racun. 

Apakah ada motif dan unsur kesengajaan dari kasus ini?

Untuk membahasnya, sudah bergabung secara daring, Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri, serta ada Budiawan, Ahli Toksikologi Kimia Universitas Indonesia. 

Untung tak dapat diraih, malang tadapat ditolak.

Barangkali, pepatah itulah yang terjadi dan dialami Bandiman, seorang pengemudi ojek daring di Bantul, Yogyakarta.

Putra sulungnya, Naba Faiz Prasetya, yang baru berusia 10 tahun, meninggal dunia, setelah menelan setengah sendok lontong dan bumbu sate ayam, yang ia bawa pulang sebagai hidangan berbuka puasa.

Bandiman tak pernah menyangka, sebungkus sate ayam dan nasi gudeg, bisa membawa duka bagi keluarga.

Polisi memastikan, bumbu pada sate ayam uang dibawa Bandiman, mengandung racun.

Bandiman juga hampir kehilangan istrinya, yang sempat kritis, karena ikut menyantap bumbu sate beracun itu.

Beruntung, istrinya masih bertahan setelah sempat dibawa ke rumah sakit.  

Keluarga korban kini menuntut keadilan. 

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU