> >

Epidemiolog dan Satgas Angkat Bicara Terkait Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Update | 17 Juni 2021, 22:10 WIB

KOMPAS.TV - Tingginya angka positif covid-19 di DKI Jakarta, membuat pemerintah DKI harus berakrobat strategi demi menekan penyebaran kasus covid-19.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut, situasi Ibu Kota, tengah memasuki masa genting terkait covid-19.

Dalam 4 hari terakhir, kasus tambahan harian positif covid-19 di DKI, mencapai 2.000-an kasus, dan naik 4.000-an kasus pada 17 Juni 2021.

Penambahan kasus ini membuat Provinsi DKI Jakarta, menjadi salah satu provinsi penyumbang angka kenaikan positif covid-19 nasional.

Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan covid-19 Jakarta, mencapai 78 persen hingga 14 Juni lalu.

Saat ini, lebih dari 5.700 pasien pasien covid 19 yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran.

Pemerintah Provinsi DKI pun memutuskan menghentikan uji coba sekolah tatap muka sebagai imbas lonjakan kasus covid-19.

Gubernur DKI Jakarta, juga memutuskan memberlakukan aktivitas bekerja dari rumah atau work from home sebesar 75 persen bagi wilayah di zona merah dan 25 persen bekerja dari kantor dengan protokol kesehatan lebih ketat.

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19, Airlangga Hartarto, meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengetatkan kebijakan bekerja dari rumah.

Simak pembahasan selengkapnya terkait lonjakan kasus covid-19 di Jakarta dan strategi Pemprov dalam mengatasi lonjakan covid-19 bersama Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19,  Sonny Harry Harmadi serta Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman.

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU