> >

Survei Indikator Politik: PDIP Teratas, PPP, Nasdem dan PAN Terancam Tak Masuk Parlemen

Politik | 25 Agustus 2021, 15:53 WIB
Gedung KPU Pusat (Sumber: Kompas.com/Fitria Chusna Farisa) 

JAKARTA, KOMPAS TV - Hasil survei Lembaga Indikator Politik terkait pemilihan legislatif menempatkan elektabilitas PDIP masih teratas dibandingkan partai politik (parpol) lainnya, yakni sebesar 26,4 persen. 

Sementara, tiga parpol yang saat ini memilik kader di DPR RI terancam tidak lolos ambang batas parlemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun Tahun 2017, ambang batas parlemen ditetapkan sebesar 4 persen. 

Salah satu parpol yang tak lolos ambang batas parlemen adalah PPP yang nilai elektabilitasnya hanya 3,9 persen. Selanjutnya adalah Partai Nasdem, yang mana elektabilitasnya sebesar 3,5 perseb. Kemudian, PAN elektabilitasnya hanya 2,2 persen. 

Baca Juga: PDIP Sebut Pemilu 2009 Penuh Kecurangan, Demokrat: Mungkin Hasto Salah Baca Teks, Maksudnya 2019

"Jika Pileg diadakan sekarang, PDIP teratas dengan 24,4 persen. Kemudian Gerindra 12,8 persen, Golkar dan Demokrat masing-masing sekitar 9 persen, PKB 8,2 persen, PKS 7 persen, PPP 3,9 persen, Nasdem 3,5 persen, dan PAN 2,2%. Partai-partai lain lebih sedikit didukung warga. Masih ada 17% yang belum menjawab," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei secara daring, Rabu (25/8/2021). 

Sebagi informasi, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam
survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Baca Juga: PPP: Anggota MPR Menolak Amandemen UUD 1945, Bila Bahas Masa Jabatan Presiden 

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU