> >

BPOM Terbitkan Izin Darurat Vaksin Sputnik-V

Update corona | 26 Agustus 2021, 18:11 WIB

KOMPAS.TV - Jumlah vaksin yang bisa digunakan Indonesia melawan covid-19 bertambah. Terbaru, BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat pada vaksin Sputnik-V buatan Rusia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin Sputnik-V.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan hasil uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin Sputnik-V memiliki efikasi 91,6%. Dikutip dari Kompas.com.

"Data uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6%-95,2%)." ujar Penny K Lukito.

Penny mengatakan penyuntikan vaksin ini menimbulkan efek samping bersifat ringan dan sedang. 

Efek samping yang paling sering muncul di antaranya yaitu gejala flu, demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, sakit kepala, hipertermia dan reaksi lokal pada lokasi injeksi.

Pemberian izin darurat penggunaan vaksin Sputnik-V sudah melalui pengkajian secara intensif oleh BPOM bersama tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Vaksin Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia. Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang izin penggunaan darurat, dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.

Sejak Januari 2021, Badan POM telah menerbitkan izin penggunaan darurat terhadap 7 jenis vaksin untuk penanganan pandemi covid-19. Di antaranya Sinovac, vaksin covid-19 Bio Farma, AstraZeneca,  Sinopharm, Moderna dan Pfizer, serta yang terkahir vaksin covid-19 Sputnik-V.

Badan POM berharap bertambahnya jenis vaksin covid-19 yang telah memperoleh izin ini, dapat semakin membantu pemerintah untuk menyegerakan tercapainya herd immunity.

Penulis : Luthfan

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU