> >

Pakar Kesehatan Minta Pemerintah Belajar dari Lonjakan Kasus Singapura untuk Antisipasi Omicron

Update corona | 1 Desember 2021, 12:33 WIB

KOMPAS.TV - Sekalipun sejumlah negara memperketat pembatasan, penyebaran varian baru Covid-19 “Omicron” meluas.

Setidaknya sudah ada lima benua melaporkan varian dengan banyak mutasi ini.

WHO telah menetapkan varian Covid-19 Omicron masuk dalam daftar perhatian yang perlu diwaspadai.

Berdasarkan penelitian, varian ini terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan.

Diketahui sejumlah negara mulai mengonfirmasi kasus infeksi Covid-19 varian Omicron.

Di program Sapa Indonesia Pagi hari ini, Rabu (1/12), Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa setidaknya ada lima benua melaporkan varian baru Covid-19 Omicron.

Menurutnya, pengetatan pintu masuk internasional ke Indonesia sudah bagus, namun masyarakat tetap harus hati-hati.

Sementara itu, Pakar Virologi dari Universitas Udayana Bali, Profesor I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan bukti penyebaran varian Omicron lebih cepat dari varian delta belum ada.

Menurutnya, masyarakat tak perlu panik, tetapi tetap harus waspada.

Baca Juga: Pemerintah Tutup Akses Kedatangan WNA dari 11 Negara, Bagaimana Keramaian di Bandara Soekarno-Hatta?

Omicron merupakan varian Covid-19 kelima di dunia, dan sudah merebak di Afrika Selatan, Botswana, Hong Kong, hingga Belgia.

WHO mengingatkan, spesimen dari kasus varian pertama Omicron dikumpulkan pada 9 November 2021.

Penulis : Edwin-Zhan

Sumber : Kompas TV


TERBARU