> >

Interupsi Anggota PKS di Rapat Paripurna soal LGBT: Tidak Boleh Terjadi Perusakan Generasi

Peristiwa | 14 Juli 2023, 08:00 WIB
Anggota Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf melakukan interupsi di rapat paripurna DPR (dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Di sela-sela rapat paripurna dengan agenda Penutupan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 yang digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023), anggota Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf melakukan interupsi terkait kabar adanya pertemuan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) Se-ASEAN melalui agenda 'ASEAN Queer Advocacy Week' (AAW).

“Bahkan kegerakan komunitas LGBT telah memasuki tahap dimana anak yang lahir tidak perlu dicatat jenis kelaminnya, tergantung dia nanti memilih pada 17-18 tahun.Oleh karena itu, melalui forum ini kita sebagai Anggota Dewan dan bersama Pemerintah untuk menjamin tidak boleh terjadi perusakan generasi kita dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa dan Undang-Undang kita,” kata  Al Muzzammil.

Baca Juga: Larang Acara LGBT di Jakarta, Pemprov DKI Ngaku sudah Berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya

Tak hanya itu, HAM Indonesia berbasis pada cita-cita pendidikan nasional sebagaimana termaktub dalam Pasal 31 ayat 3 yang diamanatkan dalam pundak Pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta berbasis pasal 28 HAM yang harus merujuk hukum yang berlaku antara pria dan wanita.  

“Tentu perlu perhatian para aparat keamanan Kemlu kita untuk memastikan hal ini (pertemuan LGBT) tidak boleh terjadi. Kenapa? karena HAM di Indonesia bukanlah HAM liberal. HAM Indonesia HAM berke-Tuhan-an sebagaimana diatur dalam UU, HAM kita berbasis pada Pancasila ideologi kita sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya dikutip dari dpr.go.id.

Baca Juga: Beredar Kabar akan Ada Pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta, Polda Metro dan DPRD DKI Angkat Bicara

Bukan hanya di Indonesia, penolakan terhadap berbagai kegiatan LGBT tersebut juga menuai protes dunia internasional.  

Di negara barat, contohnya, telah muncul berbagai organisasi diantaranya seperti Family Watch International dan Protect Our Children yang menyatakan bahayanya kegerakan (LGBT) ini merusak generasi baru anak-anak yang tidak lagi mengenal jenis kelamin.  
 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU