Penyelundupan Harley dan Barang Mewah, Kultur Lazim dalam BUMN?
Berita kompas tv | 7 Desember 2019, 20:01 WIBDewan komisaris Garuda Indonesia memberhentikan sementara para direksi yang terindikasi terlibat dalam penyelundupan harley davidson dan dua sepeda brompton. Keputusan itu diambil usai pertemuan dewan komisaris dengan menteri badan usaha milik negara Erick Thohir di kementerian BUMN.
Salah satu yang diberhentikan sementara yakni direktur utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askara terhitung sejak tanggal 5 Desember 2019. Sebagai gantinya, dewan komisaris menunjuk direktur keuangan dan manajemen risiko Fuad Rizal menduduki posisi Plt dirut Garuda Indonesia menggantikan Ari Askara. Pemberhentian sementara berlaku hingga dilaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan dilakukan setelah 45 hari pengajuan kepada otoritas jasa keuangan terhitung mulai senin esok.
Menteri keuangan Sri Mulyani sesaat setelah kasus penyelundupan harley oleh PT Garuda Indonesia terungkap mengatakan, pemilik harley yang tak lain dalah dirut Garuda Indonesia, tidak melporakan barang bawaannya dan tak menyerahkan deklarasi kartu bea cukai. Apakah pola seperti ini hal lazim dalam penyelundupan barang mewah.
Sore ini kita berbincang dengan pengamat yang juga direktur eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus prastowo. Dan lewat sambungan telepon kita sudah tersambung dengan ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Hariyadi Sukamdani.
Tonton juga live streaming KompasTV 24 jam non-stop di https://www.kompas.tv/live
Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, lanjut subscribe channel YouTube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu selalu dapat notifikasi video-video baru. #KompasTV #IndependenTerpercaya Media sosial KompasTV:
Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram: https://www.instagram.com/kompastv
Twitter: https://twitter.com/KompasTV
LINE: https://line.me/ti/p/@KompasTV
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV