> >

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Warga Jepang Gelar Aksi Protes Tolak Olimpiade Tokyo 2020

Kompas sport | 24 Juli 2021, 12:02 WIB

KOMPAS.TV - Upacara pembukaan Olimpiade 2020 di Tokyo, berlangsung beda dari biasanya.

Tidak ada hiruk pikuk penonton yang memadati venue pertandingan.

Pandemi covid-19 yang masih melanda dunia, pada akhirnya membuat event ini berlangsung tertutup. Semua cabang olahraga akan berlangsung tanpa disaksikan penonton.

Meski begitu, panitia tetap berupaya agar upacara pembuka bisa dinikmati masyarakat kota Tokyo.

Caranya dengan menggelar parade kembang api, serta permainan cahaya dan hologram di atas stadion yang bisa disaksikan dari kejauhan.

Sementara itu, kontingen Indonesia ikut memeriahkan upacara pembuka Olimpiade 2020, dengan berjumlah 10 personel.

Atlet Surfing Rio Waida menjadi pembuka jalan, dengan mengenakan pakaian adat bali. Diikuti oleh Chef De Mission, Rosan Roeslani, yang memakai pakaian adat betawi didampingi nurul akmal.

Sedangkan anggota Defile terdiri dari perenang aflah Fadhlan Prawira dan Azzahra permatahani. Sementara sisanya diikuti sejumlah pelatih, seperti Rionny Mainaky dari bulutangkis, dan Dirdja Wihardja dari angkat besi.

Meski Olimpiade 2020 telah dibuka, gelombang protes dari sejumlah warga setempat masih bermunculan. Umumnya, mereka mengkhawatirkan penyelenggaraan event ini, bakal memperparah penyebaran covid-19 di Negeri Sakura.

Para demonstran meminta agar penyelenggaraan olimpiade 2020 ditunda.

Di Jepang, kasus covid-19 tercatat mencapai 853.000 kasus, dengan kematian mencapai 15.000 lebih.

Bahkan pada Kamis lalu (22/7), kota Tokyo mencatat angka kasus harian tertinggi, sebanyak 1.979 kasus.
 

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU