> >

Kelola Sampah Plastik jadi Bernilai Ekonomis melalui Bank Sampah

Berita daerah | 3 September 2020, 15:23 WIB

KOMPAS.TV - Mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia, Bank Sampah Migunani Asri Madani mengajak masyarakat mengumpulkan  sampah dan peduli kebersihan lingkungan.

Sistem bank sampah  pun berdampak positif.

Tak hanya memberikan nilai ekonomis, budaya bersih pun akan melekat di masyarakat.

Berawal dari keresahan warga  karena banyaknya tumpukan sampah di lingkungan, warga di Kecamatan Cisauk, Tangerang pada tahun 2018, mendirikan Bank Sampah Migunani Asri Madani.

Dan bank sampah ini telah memiliki 250 nasabah yang secara rutin menyetorkan sampah rumah tangga mereka.

Bank sampah memang mengusung konsep manajemen layaknya perbankan. Nasabah datang membawa sampah yang telah dipilah.

Sampah lalu akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang.

Ada lebih dari 30 jenis sampah yang disetorkan ke bank sampah migunani asri madani ini, dan yang mendominasi adalah sampah botol bekas air mineral yang terbuat dari PET.

Plastik ini memiliki karakteristik kejernihan yang tinggi dan mudah di dapat karena erat sekali dengan keseharian kita, sampah dari botol plastik PET ini juga cenderung lebih mudah di daur ulang serta nilai ekonominya lebih tinggi.

Sampah yang telah dipilah dan dibersihkan akan dijual ke  pengepul yang sudah bekerja sama.

Sedangkan sisa sampah akan didaur ulang oleh ibu-ibu setempat menjadi kerajinan seperti vas bunga, kursi hingga aquarium.

Bagi sebagian masyarakat, sampah sering dianggap sebagai masalah.

Hal itu terjadi karena pengelolaannya yang tidak maksimal.

Pemahaman warga akan pentingnya pemanfaatan sampah dinilai masih kurang.

Namun sejak dibentuknya bank sampah, nyatanya membuat masyarakat menjadi begitu antusias dalam mengumpulkan dan memilah sampahnya.

Sistem bank sampah tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, namun juga memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.

Masyarakat juga menjadi terbiasa dengan budaya bersih, dan lebih menghargai nilai yang terdapat pada sampah non-organik di sekitar kita.
 

Penulis : Aleksandra-Nugroho

Sumber : Kompas TV


TERBARU