> >

Masyarakat Desa Sepahat Gotong Royong Menjaga Hutan Adat

Berita daerah | 3 Februari 2021, 12:06 WIB

LANDAK, KOMPAS.TV - Sejak pagi, anak muda di Desa Sepahat, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, sibuk menyiapkan bibit-bibit pohon yang memang telah tersedia pada salah satu rumah tetua adat.Mulai dari bibit pohon durian, cempedak, kopi, hingga pohon hutan seperti tengkawang, yang dibibitkan secara mandiri.

Sudah dua tahun terakhir, masyarakat adat suku Dayak Kanayatn di desa ini gotong royong melakukan penanaman ribuan bibit pohon untuk merawat kondisi hutan adat seluas 900 hektar tersebut, yakni hutan adat Bukit Samabue yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019 lalu.

Penanaman ini dilakukan bukan tanpa sebab. Lebih dari 10 ribu jiwa masyarakat dari tiga desa yakni Desa Sepahat, Desa Menjalin dan Desa Lamuanak menggantungkan kebutuhan air bersih dari bukit ini.

Penanaman juga dilakukan karena beberapa bagian hutan adat rusak karena ladang berpindah masyarakat, sekitar puluhan tahun lalu. Selain itu, penanaman bibit pohon-pohon buah ini diharapkan bisa menjadi warisan bagi banyak generasi, sehingga masyarakat nantinya bisa menikmati hasil hutan tanpa harus membeli.

Selain itu, penanaman ini juga dimaksudkan untuk merawat kondisi penyerapan air di kawasan hutan adat. Mengingat hingga tahun 2012 lalu, kekeringan masih melanda aliran sungai yang menjadi sumber air warga. Akibatnya, pengairan persawahan terhambat dan menyebabkan warga gagal panen.

Kini masyarakat adat terus melakukan upaya penanaman demi merawat dan menjaga kondisi alam kawasan hutan adat tetap seimbang, sehingga terus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Penulis : KompasTV-Pontianak

Sumber : Kompas TV


TERBARU