Kisah Seorang Guru Honorer Alih Profesi Dagang Asongan
Berita daerah | 3 September 2021, 16:26 WIBSUKABUMI, KOMPAS.TV - Tegap langkah seorang pria bernama Herman, Warga Kampung Kamandoran, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, terlihat gigih menjajakan dagangannya di persimpangan Jalan Cibadak. Ia berjualan permen jahe kemasan, dari bus ke bus jurusan Sukabumi Bogor dan Palabuhanratu. Satu bungkus permen jahe dihargai 3000 rupiah kepada para penumpang. Satu persatu permennyapun di simpan di jok penumpang, dengan harapan bisa dibeli oleh penumpang tersebut.
Tak disangka, pria yang saat ini jualan asongan tersebut, adalah seorang Guru Honorer dibeberapa Sekolah Dasar di Wilayah Kabupaten Sukabumi. Ia mengajar Ektrakurikuler Pencak Silat kepada para siswanya, dan membimbingnya hingga menjuarai beberapa kejuaraan di Tingkat Kabupaten. Namun sayang saat ini ia terpaksa banting stir, karena profesinya sebagai Guru Honorer ektrakurikuler Pencak Silat harus berhenti. Dari semenjak tahun 2019 hingga saat ini, ia tak bisa kembali mengajar, karena pandemi, pihak sekolah tidak sanggup membayar Herman.
Sementara itu saat ini Herman harus menghidupi keluarganya dengan 4 orang anak yang masih bersekolah. Dua diantaranya duduk di bangku SMA dan SMP Swasta harus putus sekolah karena sudah tidak bisa membiayai. Bebannyapun kembali bertambah saat 2 anak yang paling kecil yang duduk di Sekolah Dasar dan SMP Negeri, harus belajar daring, karena harus membeli kuota dan telepon genggam.
Waktu jualan hermanpun akhirnya tersita, karena sebelum dan setelah berjualan ia harus mengajar anaknya secara mandiri dirumahnya agar tidak ketinggalan pelajaran. Kini herman hanya bisa pasrah dan berdoa agar pandemi ini bisa cepat berakhir, dan ia bisa mengajar kembali.
Sementara itu berdasarkan informasi dari Front Pembela Honorer Indonesia, saat ini ada sekitar 4000 lebih Guru Honorer yang mengajar di Sekolah Dasar di Wilayah Sukabumi, dan ada banyak Guru Honorer kehilangan penghasilannya akibat terdampak pandemi. Menurutnya herman adalah salah satu sebagian kecil Guru Honorer yang kesusahan akan kebutuhan ekonominya, yang harus dibantu oleh pihak berwenang .
Penulis : KompasTV-Sukabumi
Sumber : Kompas TV