> >

Harga Telur Anjlog, Peternak Merugi

Berita daerah | 4 Oktober 2021, 15:54 WIB

TEGAL, KOMPAS.TV - Sejumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terpaksa mencampur pakan ayam menggunakan bekatul dan jagung. Ini dilakukan untuk menekan biaya produksi dan kerugian akibat anjloknya harga telur dan naiknya harga pakan. 

Kerugian salah satunya dialami para peternak ayam petelur di Desa Pagerwangi, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, akibat anjloknya harga telur akhir-akhir ini. Harga telur sempat anjlok di kisaran Rp. 15.300 per kilogram. Ironisnya, berbalik dengan harga telur ayam yang anjlog, harga pakan ayam justru mengalami kenaikan. 

Agar usahanya tidak gulung tikar, para peternak terpaksa mencampur pakan ayam dengan menggunakan bekatul dan jagung. Cara ini dilakukan untuk menekan biaya, serta mencegah kerugian agar tidak semakin besar, akibat selisih biaya produksi dengan telur yang dihasilkan. "Untuk pakan yang jadi kita siasati dengan mencampur bekatul dan jagung. Kita siasati seperti itu agar kerugian tidak semakin banyak, ujar Arif, peternak ayam petelur desa setempat. 

Menurut Arif, anjlognya harga telur akibat dari melimpahnya produksi telur di pasaran, dikarenakan banyak peternak ayam pedaging beralih ke ternak ayam petelur. Selain itu, permintaan telur di masyarakat juga mengalami penurunan. Para peternak ayam kini hanya bisa bertahan dan berharap, pemerintah bisa mengatasi harga pakan ayam yang saat ini mencapai Rp. 460 ribu per 50 kg. 

#hargateluranjlog #peternakayam #peternakrugi 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU