> >

Tas Balase , Tas Anyaman Daun Ramah Lingkungan

Berita daerah | 5 Januari 2022, 16:04 WIB

BUTON, KOMPAS.TV - Sampah plastik sellau jadi masalah serius bagi lingkungan. Untuk mengurangi sampah plastik  warga di buton selatan masih mempertahankan tas balase  tas yang di buat dari anyaman bambu. Tas ini pun masih terus digunakan dan ramah lingkungan.

Salah seorang penggerak anyaman balase di Baubau, Yunan melalui pesan WhatsApp yang diterima, Kamis mengatakan, para pengrajin anyaman balase perlu mendapat perhatian secara berkesinambungan, terutama dalam bentuk pelatihan sehingga produk yang dihasilkan itu bisa lebih bagus dan variatif dengan harga pasar yang lebih baik.

"Para pengrajin yang telah kami bina selama ini, umumnya dari kelompok ibu-ibu usia tua. Harapan kami adalah pemerintah segera hadir untuk memberi motivasi para generasi muda untuk bisa menjadi regenerasi pengrajin anyaman balase yang hasilnya lebih baik dan jumlah besar," ujaranya.

Produk dan harga pasaran anyaman balase, masih pada kisaran Rp10.000 hingga Rp15.000 berdasarkan ukuran, sementara  rata-rata yang dihasilkan dari kaum ibu-ibu antara 3-5 buah tas per hari.

Ia mengatakan,  pengrajin anyaman yang ramah lingkungan oleh masyarakat datang ke Buton dan Buton Selatan telah menjadikan sebagai ole-ole khas daerah (sovenir), yang dijadikan wadah menarik pengganti kantong plastik.

Penggunaan tas balase sangatlah menunjang aktifitas sehari-hari sebagai  sebagai wadah pengganti kantong plastik, salah satu upaya mengurangi sampah plastik yang kian memprihatinkan di lingkungan masyarakat.

Yunas mengharapkan, pemerintah harus memberikan akses kemudahan pemasaran sebagai salah satu wadah khas daerah di wilayah kepulauan Buton. Dengan demikian hasil produknya pun tidak harus monoton namun variatif sesuai permintaan pasar sehingga bisa dipasarkan secara nasional maupun internasional.

Balase, anyaman daun kelapa dari Buton Selatan ini bisa jadi beragam kegunaan, antara lain, wadah pengganti kantong plastik sekali pakai. Kelompok masyarakat di Buton Selatan, menganyam daun kelapa jadi balase ini, untuk pembungkus saat pembagian hewan kurban pada Idul Adha lalu, Tujuannya,  mengurangi penggunaan kantong plastik.

Muhammad Yunan, penggerak Anyam Balase, mengatakan, gunakan balase sebagai pembungkus guna mengurangi beban lingkungan di Buton. Dia melihat sampah plastik jadi masalah di Pulau Buton, seperti Kota Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Utara, Buton Tengah dan Wakatobi.


#daurulangpelastik
#dprdsultra
#balase

 

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV Makassar


TERBARU