> >

Peringatan, BNPB Catat Fenomena Pergerakan Tanah di Manggarai Barat NTT, Ratusan Jiwa Terancam

Berita daerah | 22 Maret 2022, 14:46 WIB
Tim BPBD Kabupaten Manggarai saat melakukan kaji cepat fenomena pergerakan tanah di Desa Nampar Macing, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (18/3/2022). (Sumber: Kompas.TV/Ant/BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya fenomena pergerakan tanah di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Fenomena itu akan mengancam 200 jiwa dari 62 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Nampar Macing di kabupaten tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat memperoleh keterangan dari warga setempat bahwa ancaman pergerakan tanah ada sejak tahun 2016, 2018 dan 2021.

"Namun, pergerakan tanah pada Jumat (18/3) menjadi ancaman yang dinilai paling parah. Masyarakat mengkhawatirkan kondisi itu dapat berpotensi menjadi bencana," terang Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Lebih lanjut,berdasarkan laporan visual dari giat kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Manggarai Barat, beberapa retakan tanah terpantau mulai dari halaman rumah hingga bagian dalam rumah warga.

Beberapa titik retakan juga terlihat di bagian dinding rumah warga dan telah merusak tiang penyangga bagian teras rumah.

Baca Juga: Total 260 Rumah Warga Sukabumi Rusak Akibat Pergerakan Tanah, BPBD Menunggu Kajian dari PVMBG

Selain itu, tim kaji cepat BPBD Kabupaten Manggarai juga melaporkan adanya tanah gembur yang apabila ditekan atau diinjak terasa bergoyang.

Langkah antisipasi

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah melalui BPBD Kabupaten Manggarai Barat bersama instansi terkait mengimbau kepada warga agar dapat mengantisipasi segala hal yang dapat terjadi terkait ancaman bencana dari fenomena pergerakan tanah.

"BPBD Kabupaten Manggarai juga telah mendata dan memberikan sosialisasi kepada warga agar bersedia direlokasi ke wilayah yang lebih aman dari potensi ancaman bencana," ujar Abdul.

Tim ahli geologi atau instansi terkait lainnya sangat dibutuhkan untuk memastikan kondisi dan risiko dari ancaman atas fenomena pergerakan tanah yang terjadi. Sehingga, langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana dapat segera dilakukan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU