Wabah PMK Meluas, Peternak Kurangi Populasi Sapi Perah Agar Tidak Semakin Merugi
Berita daerah | 28 Mei 2022, 11:59 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Peternak sapi perah di Lumajang Jawa Timur menyiasati mewabahnya penyakit mulut dan kuku dengan mengurangi populasi hewan ternak. Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah kerugian.
Cara itu salah satunya dilakukan oleh Salim Santoso, peternak sapi perah asal Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro. Ia terpaksa mengurangi jumlah populasi hewan ternak dengan cara menjualnya dengan harga murah.
Baca Juga: Ratusan Ekor Sapi Perah Tertular PMK, Produksi Susu Menurun
Sebelumnya ada 36 ekor sapi perah yang ia miliki, namun kini tinggal 22 ekor saja. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Pasalnya banyak sapi perah tertular PMK dan tidak bisa lagi memproduksi susu dengan kualitas bagus.
Baca Juga: Stok Obat untuk Sapi Tertular PMK Menipis, Peternak Gunakan Jamu Herbal
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan bahwa Pemkab Lumajang telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wabah PMK, salah satunya sterilisasi pasar hewan dan melarang memperjual belikan sapi yang sakit.
Dari hasil pantauan Pemkab setempat, virus PMK telah menjangkiti sap di 18 Kecamatan.
#PeternakSapi #SapiPerah #WabahPMK
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV