> >

Beli BBM Pakai Jeriken, Petani di Sragen Diperas Orang Tak Dikenal

Berita daerah | 5 Oktober 2022, 11:28 WIB

SRAGEN, KOMPAS.TV - Suparno, seorang petani  asal Desa Tunggul, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menjadi korban pemerasan tiga orang tak dikenal di SPBU Tunjungan Kecamatan Sambung Macan, Kabupaten Sragen. Saat sedang membeli Pertalite menggunakan jeriken, korban didatangi tiga orang tak dikenal sambil memotret dan merekam video. Pelaku sempat menakut-nakuti dan mengancam akan melaporkan korban ke polisi, karena menimbun BBM dengan membeli pertalite menggunakan jeriken. 

Padahal saat itu korban sudah membawa surat rekomendasi pembelian BBM pakai jeriken dari kelurahan dan kecamatan. Ketiga pelaku meminta korban untuk menyerahkan uang, karena ketakutan korban menyerahkan semua uang dimiliki sejumlah Rp 450.000.

"Saya didakwa menjual BBM lagi, ini saya buat pertanian. Yang ngejar saya tiga orang," kata Suparno.

Ketiga pelaku ternyata belum puas hanya memeras korban. Mereka juga berupaya memeras pengelola SPBU. Namun, upayanya tidak berhasil karena pengelola SPBU menunjukkan surat edaran syarat pengisian BBM menggunakan jeriken maksimal 30 liter untuk pertanian.

"Saya membuka HP ternyata ada whatsapp, katanya ada pelanggaran. Setelah itu, saya tanya permasalahannya, masalah pengisian jeriken, yang diisi ternyata 10 liter. Terus orang itu saya kasih surat edaran Pak Sekda yang menyatakan untuk pengisian jeriken, kalo bisa maksimal 30 liter," ujar Fatchurahman, pengelola SPBU.

"Memang kita mabil kebijakan, Pertalite untuk pertanian kita kasih 10 liter, saya pikir 10 liter itu cukup untuk petani selama sehari," ujarnya.

Sesuai ketentuan surat edaran dari Pemerintah Kabupaten Sragen, pembelian BBM dengan jeriken  maksimal 30 liter per hari boleh dilakukan oleh para petani dan pelaku usaha mikro, perikanan dan layanan umum. Pembelian BBM hanya boleh dilakukan di satu SPBU sesuai permintaan pemohon, dengan menunjukkan surat keterangan atau surat rekomendasi dari kelurahan.

#bbm #pertalite #sragen

 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU