> >

Banjir Cuan, Buat Peti Mati Khusus Pesanan Luar Negeri

Berita daerah | 5 Desember 2022, 15:45 WIB

SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Peti jenazah biasanya identik berbahan dasar dari kayu. Namun, berbeda dengan peti jenazah yang diproduksi oleh warga Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Peti jenazah yang berwujud lebih cantik dan sudah tembus pasar internasional ini diproduksi menggunakan bahan dasar rotan yang dinilai lebih ramah lingkungan. 

Seperti inilah kesibukan para perajin peti jenazah berbahan dasar ramah lingkungan di Desa Trangsan. Dimulai dari pemilihan rotan yang dianyam bersama bahan ramah lingkungan lain yakni enceng gondok, bambu dan pelepah pohon pisang.

Pilihan bahan baku ramah lingkungan ini karena memiliki karakteristik lunak yang mudah terurai oleh tanah dan tidak merusak hutan, sehingga dinilai lebih ramah lingkungan. Selain itu, bahan bakunya juga mudah ditemukan.

Setelah dianyam menjadi bentuk sebuah peti, selanjutnya dilakukan pemasangan baut untuk memperkuat peti dan serabut-serabut sisa dibakar agar permukaan peti menjadi lebih halus.

Usaha pembuatan peti jenazah ini awalnya hanya mengerjakan pesanan pelanggan dari negeri Belanda. Namun, dengan permintaan yang semakin tinggi, maka  usaha yang awalnya membuat furnitur ini kemudian lebih fokus membuat peti jenazah berbahan baku ramah lingkungan yang disebut green coffin.

Meski asli buatan dalam negeri, namun peti-peti jenazah ini tidak dijual di Indonesia melainkan justru tembus pasar internasional seperti pasar Eropa, yakni Belanda, Jerman, Inggris, Amerika serta Australia. Negara-negara tersebut memiliki kesadaran terhadap lingkungan relatif sudah tinggi.

"Awalnya peti kayu, kan peti kayu lebih mahal. Dari organisasi ramah lingkungan itu kan minta diganti peti yang ramah lingkungan. Mintanya dari rotan kan tidak merusak hutan, dari pelepah siang ada dari enceng gondok," ujar Purwanto, perajin peti jenazah ramah lingkungan.

Untuk harga yang dipatok peti-peti jenasah berbahan rotan ini dijual mulai dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta, tergantung ukuran dan kerumitannya.

Dalam satu bulan para perajin mampu mengirim 400 hingga 500 peti jenazah ke Belanda, Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan Australia.

#sukoharjo #rotan #petijenazah

 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU