Mural Bercerita Percantik Kawasan Pecinan Semarang
Jawa tengah dan diy | 7 Februari 2024, 14:34 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Menyambut Imlek 2024 kawasan Pecinan Semarang mulai bersolek. Alih-alih menghiasi dengan ragam hiasan yang meriah, kali ini tembok-tembok pertokoan di kawasan Pecinan dipoles dengan aneka cat warna-warni.
Beginilah rupa tembok-tembok pertokoan di Jalan Inspeksi, Kawasan Pecinan, Kota Semarang. Tembok yang dulunya polos ini kini berhiaskan mural dari karya tangan ilustrator lokal Semarang, Yehezkiel Cyndo.
Untuk membuat karya mural bercerita ini, dirinya terinspirasi oleh kehidupan sosial yang ada di sentra pembuatan lunpia tertua di Kota Semarang yang terkenal dengan nama Bonlancung. Ia pun sengaja memilih lokasi menggambar mural di Jalan Inspeksi yang merupakan perbatasan Kampung Kauman dan Kampung Pecinan, Kota Semarang, karena tempat ini adalah tempat strategis di mana orang-orang berlalu lalang, sehingga banyak yang bisa melihat karyanya.
“Di tempat ini karena salah satu view paling terlihat saat orang mau masuk ke wilayah Pecinan. Habis lewatin Gang Lombok itu view yang sering dilihat panca jaya sama dinding ini. Karena ini memang arah jalannya juga searah, jadi harapannya orang-orang saat mau masuk ke Pecinan sudah disambut sama mural ini. Yang diangkat itu adalah kultur peranakan di Pecinan yang paling indentik seperti di belakang saya kampung bolancung itu pengrajin kulit lunpia, Semarang identik sekali dengan lunpia jadi kultur itu mau diangkat lewat mural ini. Jadi kalau nanti ada pengunjung akan foto-foto akan identik dengan nuansa lumpianya. Tapi yang sebelah sana nanti itu tema besarnya ragam baru dengan kegiatan sosial,” jelas Yehezkiel Cyndo.
Dalam project ini ia bekerja sama dengan pengurus komunitas Pecinan Kota Semarang. Yehezkiel Cyndo membutuhkan waktu 4 hingga 5 hari untuk membuat satu mural bercerita dengan ukuran kurang lebih 4 x 4 meter. Kesulitan yang dihadapi oleh dirinya saat membuat mural bercerita ini adalah cuaca yang sering kali turun hujan, sehingga membuat tembok menjadi basah dan susah untuk di cat.
Menurut Yehezkiel, kawasan Pecinan Semarang memiliki kebudayaan Tionghoa yang cukup besar dan warga Kota Semarang mesti berbangga hati dengan hal ini. Ia berharap melalui karya mural bercerita ini warga yang melihat dapat tergugah hatinya untuk tetap mencintai kebudayaan dan kekayaan lokal Kota Semarang dan juga turut menjaga kebersihan tempat-tempat bersejarah.
#mural #kawasanpecinan #semarang
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV