> >

Kualitas Udara DKI Jakarta Terburuk Sedunia Pada Senin Pagi, Paling Berpolusi

Jabodetabek | 10 Juni 2024, 07:49 WIB
Foto ilustrasi kualitas udara di Jakarta. Menurut situs IQAir, kualitas udara Jakarta pada Senin (10/6/2024) pagi terburuk di dunia. (Sumber: intisari.grid.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kualitas udara di DKI Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir menjadi yang terburuk di dunia pada Senin (10/6/2024) pagi.

Berdasarkan pantauan pada pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 178 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, yang berarti masuk kategori tidak sehat.

Bahkan pada pukul 05.00 WIB pagi tadi, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 180.

Dengan kualitas udara tersebut, IQAir mengimbau masyarakat untuk:

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 10-11 Juni: Waspada, 21 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hujan Lebat

  • menghindari aktivitas outdoor
  • tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor
  • kenakan masker di luar
  • nyalakan penyaring udara

Adapun kualitas udara terburuk kedua di dunia adalah Manama, Bahrain dengan indeks kualitas udara di angka 159, kemudian di urutan ketiga ada Beijing, China di angka 159.

Berikut peringkat kota dengan polusi udara tinggi (AQI) per Senin (10/6/2024) pagi:

  1. Jakarta, Indonesia: 178
  2. Manama, Bahrain: 159
  3. Beijing, Cina: 159
  4. Kinshasa, Kongo - Kinshasa: 154
  5. Dhaka, Banglades: 147
  6. Delhi, India: 129
  7. Kampala, Uganda: 121
  8. Lahore, Pakistan: 117
  9. Kuwait City, Kuwait: 112
  10. Baghdad, Iraq: 112

Berbeda dengan angka yang ditunjukan IQAir, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukan bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada kategori sedang.

Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup, PLN Kumpulkan Sampah 302 Ton Lewat Program Green Employee Involvement

Kategori kualitas udara tersebut berarti Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, IQAir


TERBARU