> >

Puncak Kasus Omicron di Depan Mata, IAKMI: Perlu Adanya Evaluasi Berkala dari Pemerintah!

Vod | 23 Januari 2022, 23:10 WIB

KOMPAS.TV - Penambahan kasus baru Covid-19 sudah di atas 2.000 kasus, bahkan kemarin sempat mencapai 3.000 kasus.

Kemenkes juga mencatat penambahan kasus varian Omicron yang hari ini lebih dari 1.300 kasus.

Tenaga Ahli Utama KSP, Abrahan Wirotomo mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia sudah memastikan pengecekan dan menambah kapasitas bed, menambah jumlah rumah sakit, oksigen, obat-obatan, dan hal-hal yang diperlukan untuk menghadapi kenaikan kasus Omicron di Indonesia.

“Bapak Presiden dengan sangat detail memastikan pemerintah mengecek dan menambah kapasitas bed. Untuk bed tersendiri sudah disiapkan 82.000 lalu untuk jumlah rumah sakit setidaknya 1.011 sudah disiapkan. Dan bila memang dibutuhkan, ada sekitar 3.000 rumah sakit yang akan siap menerima pasien covid,” ucapnya.

Baca Juga: 2 Warga di NTB Positif Covid-19 Varian Omicron, 1 Riwayat Kontak dengan Orang dari Jakarta

Banyak dari masyarakat menganggap sepele mengenai varian Omicron, ini yang menjadi masalah bahwa selalu menggangap enteng.

Wakil Kepala Persatuan Rumah Sakit Indonesia, Koesmedi Priharto mengatakan bahwa semua jenis, semua varian itu bahaya apabila tidak segera ditangani dengan benar.

Dewan Pakar Iakmi, Hermawan Saputra mengatakan bahwa ada yang perlu dievaluasi berkala dari pemerintah, karena kondisi akan selalu berubah setiap pekannya.

Hermawan Saputra mengatakan pemerintah wajib melakukan upaya menemukan kasus secara cepat, dengan demikian upaya mitigasi, kendali, dan juga rekayasa layanan akan lebih mudah.

Kemudian, upaya masyarakat yang harus dilibatkan partisipasinya dalam pencegahan penyebaran Covid-19, ini sangat penting karena tujuan saat ini adalah melandaikan kurva kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: 5 Wilayahnya Masuk Zona Merah, Jakarta Jadi Episentrum Covid-19 Varian Omicron

Penulis : Shinta-Milenia

Sumber : Kompas TV


TERBARU