> >

Diduga untuk Identitas Samaran, Polisi Temukan Ribuan Data Nomor Induk di Kantor Khilafatul Muslimin

Vod | 13 Juni 2022, 18:56 WIB

KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya kembali menangkap satu anggota Khilafatul Muslimin yang berperan sebagai “Menteri Pendidikan” di organisasi itu.

Penangkapan dilakukan di Mojokerto, Jawa Timur.

Di pondok pesantren di Kota Mojokerto inilah diduga, jadi lokasi penangkapan anggota Khilafatul, Senin (13/6) dini hari, pukul 00.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Ia bertugas memberi doktrin tentang paham Khilafah, termasuk ke sekolah-sekolah.

Kapolda Metro Jaya tak segan menindak ormas lain yang melanggar hukum, seperti Khilafatul Muslimin.

Dari penyidikan Polda Metro Jaya, sejumlah pengurus Khilafatul Muslimin ditangkap di sejumlah tempat; di antaranya, Lampung dan Bekasi, Jawa Barat.

Sebelumnya, bahkan kericuhan terjadi saat polisi menangkap dua anggota Khilafatul Muslimin di Lampung, Sabtu kemarin (11/6).

Anggota Khilafatul Muslimin melawan saat polisi akan membawa dua rekan mereka dari Kantor Khilafatul Muslimin di Kawasan Teluk Betung, Bandar Lampung.

Setelah situasi kondusif, polisi membawa dua anggota Khilafatul Muslimin; hasil pengembangan dari penangkapan pemimpin mereka sebelumnya, Abdul Qadir Hasan Baraja.

Tak hanya membawa dua tersangka, polisi juga menyita barang bukti; di antaranya uang senilai Rp 2 miliar lebih, dan puluhan ribu data nomer induk warga.

Nomor induk ini digunakan Khilafatul Muslimin untuk menggantikan fungsi KTP elektronik dari Pemerintah Indonesia.

Hingga kini, polisi sudah menangkap enam orang dari Khilafatul Muslimin.

Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Penulis : Edwin-Zhan

Sumber : Kompas TV


TERBARU