> >

Kunjungan Jokowi ke Rusia & Ukraina, Bisakah Indonesia Menjadi Jembatan Perdamaian Antara Keduanya?

Vod | 25 Juni 2022, 23:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana kunjungan Presiden Jokowi, bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy tentu jadi perhatian dunia, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum kunjung mereda.

Sebagai pemegang Presidensi G-20, Jokowi coba berperan dalam perdamaian konflik yang terjadi dan telah berdampak ke hampir seluruh negara di dunia.

Presiden Jokowi, akan mengawali lawatan ke KTT G-7 di Elmau Jerman, Minggu (26/06) besok hingga Senin (27/06).

Di tengah perang, pengamanan dan jaminan keamanan kepala negara, Jokowi jadi nomor satu dengan pasukan pengamanan presiden di ring satu Jokowi.

Personel paspampres yang dikirim untuk mengawal Jokowi ke Rusia dan Ukraina, ada 39 orang.

Baca Juga: Tak Hanya Jokowi yang ke Medan Perang, Soeharto pun Pernah Teken Kontrak Mati di Sarajevo demi Ini

Terdiri dari berbagai kesatuan dan matra, komando pasukan khusus (KOPASSUS) TNI AD, Detasemen Jalamangkara (DENJAKA) TNI AL, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (KOPASGAT,PASKHAS) TNI AU.

Dan demi keamanan presiden, agenda detail Jokowi pun tidak akan dibuka ke publik dan cair hingga saatnya berkunjung ke Ukraina dan Rusia.

Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo memastikan, setiap anggota paspampres akan dibekali senjata laras panjang, juga akan dilengkapi amunisi tanpa batas.

Penggunaan senjata laras panjang untuk semua personel ini tidak biasanya dilakukan dalam lawatan ke luar negeri, namun pemerintah Ukraina, khususnya memberikan izin khusus untuk lawatan Jokowi ini.

Paspampres menyebut situasi di Ibu Kota Ukraina Kiev masih relatif aman, meskipun serangan masih terjadi wilayah donetsk, yang berjarak sekitar 380 kilometer dari Kiev.

Jokowi dan paspampres juga akan mengenakan helm dan rompi.

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU