Kompas TV internasional kompas dunia

Pemberontak Mozambik Kepung Kota Palma, Puluhan Warga Sipil Tewas Termasuk Pekerja Ekspatriat

Kompas.tv - 29 Maret 2021, 02:00 WIB
pemberontak-mozambik-kepung-kota-palma-puluhan-warga-sipil-tewas-termasuk-pekerja-ekspatriat
Peta menempatkan kota Palma, Mozambik. Pertempuran berkecamuk untuk hari kelima hari Minggu di Mozambik utara saat pemberontak melawan tentara untuk menguasai kota strategis Palma. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Edwin Shri Bimo

JOHANNESBURG, KOMPAS.TV - Sebuah kelompok pemberontak di Mozambik sudah lima hari berturut-turut mengepung dan membombardir kota Palma di Utara Mozambik dekat perbatasan Tanzania, untuk menguasai kota strategis itu. Hari Minggu, (28/03/2021) masuk berbagai laporan di mana puluhan warga sipil telah tewas dan mayat berserakan di jalan-jalan kota Palma. Nasib puluhan tenaga kerja asing juga belum diketahui, seperti dilaporkan Associated Press, Minggu, (28/03/2021).

Menurut laporan Human Rights Watch yang dilansir Associated Press, beberapa korban tewas dengan dipenggal. Upaya para pekerja ekspatriat untuk melarikan diri ke tempat aman terjadi dibawah hujan pelusu, menyebabkan banyak korban ekspatriat tewas, menurut laporan lokal.

Pertempuran di kota Palma menyoroti krisis militer dan kemanusiaan di negara Afrika tepi Samudra Hindia ini.

Pemberontakan kelompok ini sudah berlangsung tiga tahun, yang sebagian besar beranggotakan pemuda Muslim yang terpinggirkan di provinsi Cabo Delgado utara. Pemberontakan mereka telah merenggut lebih dari 2.600 nyawa dan membuat sekitar 670.000 orang mengungsi, menurut laporan PBB.

Baca Juga: Topan Idai di Mozambik, Hampir 500 Orang Meninggal & Ribuan Orang Mengungsi

Pasukan Perdamaian Uni Afrika dari Rwanda menahan perusuh di Republik Afrika Tengah tahun 2017 (Sumber: AP Photo)

Pemerintah Mozambik diperkirakan akan memperbarui informasi terakhir tentang pertempuran untuk Palma Minggu malam waktu Mozambik.

Sebagian besar komunikasi dengan Palma dan daerah sekitarnya telah diputus oleh pemberontak, meskipun beberapa orang di kota yang terkepung itu dapat berkomunikasi menggunakan telepon satelit.

Kota ini adalah tempat banyak kontraktor bekerja untuk proyek gas alam cair bernilai miliaran dolar oleh perusahaan energi Prancis, Total.

Banyak penduduk Palma lari ke rimba tropis di sekitar kota untuk menghindari kekerasan, menurut laporan berita Mozambik.

Namun beberapa ratus pekerja asing asal Afrika Selatan, Inggris dan Prancis berkumpul di hotel-hotel yang dengan cepat menjadi sasaran tembak serangan pemberontak.

Diperkirakan 200 pekerja asing berada di Hotel Amarula. Pada hari Sabtu sekelompok dari mereka dengan 17 kendaraan melaju bersama untuk mencoba mencapai pantai tempat mereka berharap bisa diselamatkan.

Baca Juga: Korban Meninggal akibat Topan Idai di Mozambik Capai 1.000 Orang

Konvoi itu dihujani tembakan hebat dan hanya 7 kendaraan yang mencapai pantai dan beberapa orang bahkan di dalam kendaraan itu telah tewas, menurut laporan dan pesan yang dikirim oleh mereka yang selamat.

Pantai tersebut terus dihujani tembakan oleh pemberontak, sehingga mencegah upaya penyelamatan dari udara atau laut, menurut laporan itu.

Hotel Amarula tetap mendapat serangan dan tidak diketahui apa yang terjadi pada 10 kendaraan yang tidak mencapai pantai.

Serangan di Palma dimulai hari Rabu lalu setelah banyak pemberontak yang berhasil menyusup ke kota itu, menurut Laporan dan Kliping Berita Mozambik.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x