Kompas TV internasional kompas dunia

Ikan Purba di Zaman 420 Juta Tahun Lalu yang Diyakini Telah Punah Ditemukan Masih Hidup

Kompas.tv - 17 Mei 2021, 14:05 WIB
ikan-purba-di-zaman-420-juta-tahun-lalu-yang-diyakini-telah-punah-ditemukan-masih-hidup
Ikan purba yang berasal dari 420 juta tahun lalu ditemukan masih hidup di Madagaskar. (Sumber: Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

ANTANANARIVO, KOMPAS.TV - Penemuan mengejutkan dilakukan oleh kelompok pemburu hiu yang menemukan ikan purba yang diyakini telah punah.

Ikan purba yang diyakini hidup dari masa 420 juta tahun tersebut ditemukan masih hidup.

Ikan Coelacanth yang disebut sebagai fosil ikan berkaki empat, ditemukan masih hidup di sebelah barat Samudera Hindia, di lepas pantai Madagaskar.

Baca Juga: Andrea Meza dari Meksiko Pemenang Miss Universe 2020

Dikutip Daily Star dari Mongabay News, kemunculan mereka diyakini karena para pemburu hiu menggunakan jaring insang.

Jaring insang ini pun mampu mencapai tempat ikan purba tersebut berada, sekitar 328 hingga 492 kaki di bawah permukaan air.

Para peneliti sebelumnya memperkirakan spesies tersebut telah punah pada 1938.

Baca Juga: Jual Perangkat Oksigen dengan Harga Tinggi, Pengusaha Restoran di India Ditangkap

Tak ayal, para peneliti merasa kaget ikan ini tetap hidup dengan delapan sisiknya, pola bercak khusus pada sisik dan tubuhnya yang besar.

Pada penelitian terakhir dari Jurnal Ilmu Pengetahuan SA, mengindikasikan coelecanths menghadapi ancaman baru untuk bertahan hidup karena meningkatnya perburuan hiu.

“Jaring insang yang digunakan untuk menangkap hiu adalah inovasi yang relatif  baru dan lebih mematikan karena ukurannya yang besar dan dapat dipasang di air dalam,” catat para peneliti.

Baca Juga: Mengejutkan, Ikan Jatuh dari Langit dan Menabrak Truk di Jalan Raya

Mereka khawatir penggunaan jaring insang membuat coelacanth berisiko dieksploitasi, setelah keluar dari daftar punah

Pemimpin penelitian Andrew Cooke, mengungkapkan dirinya terkejut karena banyak penangkapan tak sengaja dari ikan Coelacanth terjadi.

“Ketika melihat lebih jauh, kami cukup kaget (jumlah penangkapan tak disengaja, meski tak ada proses proaktif di Madagaskar untuk memonitor dan melestarikan ikan Coelacanths,” ujarnya kepada Newsweek.

Baca Juga: Tabrakkan Mobilnya ke Blokade Polisi Israel, Pengemudi Palestina Ditembak Mati

Meski begitu, Peneliti Kelautan Madagaskar, Tsimaoraty Mahatante mengatakan dirinya tak kahwatir ikan Coelacanth menjadi komoditas panas untuk para pemburu.

“Menangkap Coelacanth bukanlah sesuatu yang umum, dan masyarakat biasanya takut menangkap sesuatu yang tak biasa,” katanya.

"Saya pikir ikan Coelecanth tak akan menjadi target penangkapan secara sengaja,” lanjut Mahatante.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x