Kompas TV internasional kompas dunia

China Klaim Berhasil Vaksinasi Penuh 75,6 Persen Warganya, Mulai Beri Suntikan Booster Covid-19

Kompas.tv - 24 Oktober 2021, 16:56 WIB
china-klaim-berhasil-vaksinasi-penuh-75-6-persen-warganya-mulai-beri-suntikan-booster-covid-19
Warga China memakai masker di pusat bisnis di kota Beijing. China pada Sabtu (23/10/2021) berhasil memberikan dosis lengkap vaksin Covid-19 kepada sekitar 75,6 persen penduduknya, seperti dilansir Straits Times, Minggu, (24/10/2021) (Sumber: Associated Press)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

BEIJING, KOMPAS.TV - China pada Sabtu (23/10/2021) berhasil memberikan dosis lengkap vaksin Covid-19 kepada sekitar 75,6 persen penduduknya, kata juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng, seperti dilansir Straits Times yang mengutip Reuters, Minggu (24/10/2021).

Artinya, sekitar 1,068 miliar warga China kini telah disuntik dengan dosis yang diperlukan, dari seluruh populasi yang berjumlah 1,412 miliar orang, kata Mi dalam jumpa pers tersebut.

Negara ini telah memberikan total 2,245 miliar dosis vaksin Covid-19 pada Sabtu, menurut data resmi pemerintah China.

China saat ini gencar memberi suntikan ketiga vaksin Covid-19, atau suntikan penguat (booster), bagi mereka yang dosis terakhirnya diberikan setidaknya enam bulan lalu.

Baca Juga: Parlemen China Sahkan UU yang Pangkas Habis Pekerjaan Rumah dan Bimbingan Belajar bagi Anak-Anak

Sejumlah tenaga kesehatan melakukan tes usap pada seorang perempuan di Ruili, provinsi Yunnan, China. China pada Sabtu (23/10/2021) berhasil memberikan dosis lengkap vaksin Covid-19 kepada sekitar 75,6 persen penduduknya, seperti dilansir Straits Times, Minggu (24/10/2021). (Sumber: Xinhua )

Suntikan penguat vaksin Covid-19 itu memprioritaskan pekerja esensial, orang tua dan lansia, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.

China sebagian besar berhasil menghadang virus corona penyebab Covid-19 di sebagian besar wilayah, dengan wabah lokal sporadis sangat kecil dibandingkan dengan yang terlihat di negara-negara lain.

Namun, Mi memperingatkan pada Minggu tentang adanya peningkatan risiko, menyusul naiknya tingkat infeksi terbaru China, di mana tercatat lebih dari 100 infeksi dalam seminggu di sebelas wilayah provinsi, dan berisiko bisa menyebar lebih luas. 



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x