Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Presiden Bentuk Tim Percepat Realisasi Investasi Rp 642,2 Triliun dari UEA, Komandannya Luhut Lagi

Kompas.tv - 11 November 2021, 17:17 WIB
presiden-bentuk-tim-percepat-realisasi-investasi-rp-642-2-triliun-dari-uea-komandannya-luhut-lagi
Ilustrasi: realisasi investasi UEA senilai 44,6 miliar dollar.(Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Jokowi telah membentuk tim khusus untuk segera mempercepat realisasi investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

"Kemarin Bapak Presiden sudah buat tim, di mana tim teknis urusan INA itu oleh Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan investasi langsung (FDI) dipegang kami, Kementerian Investasi, dan sebagai komandannya yaitu Menko Marves Pak Luhut karena beliau adalah Menkonya," jelasnya.

Adapun tim teknis tersebut terdiri dari tim yang menangani investasi melalui Indonesia Investment Authority (INA atau Lembaga Pengelola Investasi/LPI) dan investasi langsung.

Dalam hal ini, Kementerian Investasi juga telah membentuk satuan tugas (task force) untuk bisa menangani belasan proyek investasi tersebut dari awal hingga akhir. Bahlil menyampaikan, pihaknya telah menjabarkan strategi yang akan dilakukan untuk bisa mempercepat realisasi investasi UEA senilai 44,6 miliar dollar atau setara Rp 642,2 triliun (kurs Rp 14.400 per dollar AS). 

"Kementerian Investasi akan mendatangi itu perusahaan, nanti seluruh perizinannya kita yang urus. Seluruh masalah dalam negerinya kita urus, nanti urusan mereka adalah membawa teknologi, membawa modal dan membawa pasar," terangnya.

Baca Juga: Kepercayaan Investor UEA Membaik, Indonesia Raup Investasi Rp 642,2 Triliun

Bahlil menyebut hal itu dilakukan agar ada kolaborasi dalam upaya mempercepat realisasi investasi. Ia menegaskan pemerintah Indonesia tidak bisa lagi hanya duduk di belakang meja untuk bisa dapat investasi.

Di sisi lain, Bahlil menyebutkan, UEA masih ada di urutan ke 20-an dalam daftar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Pemerintah pun terus mendorong agar investasi UEA bisa terus meningkat sehingga negara Timur Tengah tersebut bisa masuk dalam daftar lima besar investor utama Indonesia.

Meski ia juga mengungkapkan ada beberapa tantangan, seperti contohnya aturan di Indonesia masih berbelit,  di samping tidak mudah juga meyakinkan investor UEA untuk menanamkan modal di Tanah Air.

Hal ini karena harus ada ikatan khusus untuk bisa membangun hubungan dengan investor UEA. Di samping itu, mereka juga sangat berkomitmen terhadap lingkungan.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x