Kompas TV nasional kompas tv news

Cerita soal Terduga Teroris Ahmad Zain An Najah, Pernah Jadi Polisi Syariah waktu Kuliah di Mesir

Kompas.tv - 25 November 2021, 12:40 WIB
cerita-soal-terduga-teroris-ahmad-zain-an-najah-pernah-jadi-polisi-syariah-waktu-kuliah-di-mesir
Ahmad Zain an Najah dalam sebuah pengajian. ia adalah anggota Komite Fatwa MUI, kolega dia mengisahkan tentangnya dan kaitan dengan Polisi Syariah (Sumber: muhammadiyah cileungsi)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kolega terduga teroris Ahmad Zain An Najah di Komite Fatwa MUI, Mukti Ali Qusyairi mengisahkan soal jejak masa lalu temannya itu. Zain dan Mukti Ali Qusyairi sama-sama alumni Al-Azhar Mesir, sama juga di komite Fatwa MUI Pusat.

Mukti Ali Qusyairi mengaku, ketika di Mesir dirinya memang tidak terlalu kenal mengingat Zain adalah kakak tingkatnya ketika di Al-Azhar dan beda organisasi. Meski begitu, dalam pengakuannya, keduanya sama-sama tahu dan kenal meski tidak dekat.

“Sejak di Cairo, ia aktif di PCI Muhammadiyah Cabang Mesir, saya di PC Istimewa NU. Waktu itu sama-sama tahu saja. Baru kembali ke Tanah Air lagi, mulai mengenalnya, meskipun dalam rapat Komite Fatwa MUI saya lihat juga tidak banyak bicara,” papar Mukti Ali kepada KOMPAS.TV, Kamis malam (18/11/2021) via pesan suara.

Baca Juga: Cerita Kolega Komite Fatwa MUI tentang Terduga Teroris Ahmad Zain An-Najah: Kenapa Jamaah Islamiyah?

Ahmad Zain an Najah Pernah Jadi Polisi Syariah

Cerita tentang Zain juga dikisahkan oleh sesama alumni Al-Azhar mesir bernama Roland Gunawan, Lc. Ia mengaku, pernah ‘berseteru’ secara pemikiran waktu dia berada di tingkat awal kuliah di Mesir.

Lantas, dari sana kerap berdebat soal pemikiran Islam. Sesuatu yang bagi Roland sebenarnya biasa saja dan lazim dilakukan antar mahasiswa. Namun, yang berbeda, Zain ternyata mendaku diri sebagai polisi Syariah.

Polisi Syariah ini tugasnya adalah memberi ‘label’ pendapat yang dianggap berbeda, khususnya secara pemikiran. Bahkan menghakimi jika seseorang itu berbeda pemikiran. 

“SAYA kenal Dr. Zain An-Najah sejak jadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Saat itu, seingat saya, tahun 2006, saya menulis tentang "Perkembangan Pemikiran Islam Masisir" yang dimuat di buletin Informatika. Saya tidak menyangka, tulisan saya, waktu itu saya hanya mahasiswa Tingkat III S1, ditanggapi serius oleh seorang tokoh Masisir (Mahasiswa Indonesia Mesir) yang saat itu menjabat sebagai ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) ormas ternama. Tokoh itu Dr. Zain An-Najah,” tutur Roland Gunawan kepada KOMPAS TV, Rabu malam (24/11).

Baca Juga: Ahmad Zain An Najah Ditangkap Densus 88, Jubir Wapres: Tak Ada Kaitan dengan MUI, Itu Pribadi Dia

Dalam tanggapannya, menurut keterangan Roland, Zain mengatakan bahwa ia adalah sosok liberal, secara pemikiran keagamaan dianggap melampaui batas.

“Saya dianggap orang liberal yang telah melampaui batas. Ia mengibaratkan saya seperti orang naik motor yang ugal-ugalan di jalanan. Harus ada polisi yang menghentikannya. Siapa polisinya? Sang doktor mendapuk dirinya sebagai polisi Syariah,” tambah Roland.

“Ia mengaku yang punya tanggungjawab untuk menghentikan laju dan menilang orang liberal seperti saya yang ia cap ugal-ugalan di dalam lalu lintas pemikiran,” tambahnya.

Ia pun kaget ketika beberapa tahun setelahnya, sang polisi Syariah itu ditangkap Densus 88 atas dugaan terorisme.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x