Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Ini Risiko Olahraga untuk Orang dengan Gangguan Tiroid

Kompas.tv - 29 November 2021, 20:52 WIB
ini-risiko-olahraga-untuk-orang-dengan-gangguan-tiroid
Ilustrasi. Jika memiliki masalah tiroid yang tidak terdiagnosis dan tidak terkontrol baik, ada risiko saat melakukan olahraga. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Fadhilah

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Olahraga dan diet sehat dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Namun, jika memiliki masalah tiroid yang tidak terdiagnosis dan tidak terkontrol baik, ada risiko, terutama menyangkut suplemen alami dan olahraga.

Berkonsultasi pada dokter tentang gejala seperti kelelahan, masalah tidur, dan penambahan atau penurunan berat badan merupakan hal penting.

Gejala umum ini dapat memiliki banyak penyebab, termasuk gangguan tiroid.

Ahli endokrinologi Christian Nasr, MD, menjelaskan mengapa berolahraga dengan hipertiroidisme yang tidak terkontrol (tiroid yang terlalu aktif) atau hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif) dapat berbahaya bagi kesehatan.

Kondisi ini meningkatkan atau menekan metabolisme orang dan dapat mempercepat atau memperlambat detak jantung mereka.

Hipertiroidisme vs Hipotiroidisme

Bagi orang-orang dengan hipertiroidisme yang signifikan, olahraga dapat menyebabkan panas berlebih pada tubuh Anda.

Orang dengan hipertiroidisme bisa merasa cemas dan bisa mengalami insomnia.

Baca Juga: Semakin Populer di Indonesia, Olahraga Gymnastic Banyak Digemari Anak-anak

“Untuk seseorang yang memiliki hipertiroidisme klinis yang signifikan, seolah-olah mereka sudah menjalankan treadmill setiap hari, bahkan dalam tidurnya,” kata Dr Nasr, seperti dilansir Cleveland Clinic.

"Olahraga berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami gagal jantung jika hormon tiroid mereka tidak terkendali."

Orang dengan hipotiroidisme yang signifikan – umumnya disebabkan oleh gangguan autoimun penyakit Hashimoto – juga harus berhati-hati.

Tiroid yang kurang aktif menyebabkan detak jantung melambat, sehingga kembalinya olahraga secara tiba-tiba bisa seperti sentakan pada jantung. Orang bisa merasa hipersensitif terhadap dingin dan bahkan depresi.

“Saya menyarankan pasien saya dengan hipotiroidisme untuk tidak berolahraga selama beberapa minggu sampai kondisi mereka terkontrol dengan baik dengan obat-obatan,” kata Dr. Nasr.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x