Kompas TV nasional kompas siang

Aktivis Disabilitas Kritik Perbuatan Risma yang Paksa Teman Tuli untuk Bicara

Kompas.tv - 3 Desember 2021, 12:51 WIB
Penulis : Edwin Zhan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kritik datang dari aktivis Tuli dan juru bahasa isyarat (JBI), Surya Sahetapy, yang menilai cara Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini tidak tepat.

Surya menegaskan bahwa cara Risma dalam memaksa komunikasi verbal pada penyandang disabilitas Tuli tidaklah inklusif, karena acuh terhadap rasa kenyamanan setiap pribadi.

Sebagai pejabat publik, Risma sepatutnya menanyakan kemampuan dan mengutamakan kenyamanan komunikasi orang dengan disabilitas.

Hal ini karena cara komunikasi teman-teman disabiltias, terutama teman Tuli, berbeda; yakni dengan bahasa isyarat Indonesia (BISINDO).

Surya melanjutkan, mengekspresikan pikiran dan hati dapat melalui medium selain bertutur secara verbal.

Mulai dari tulisan, bahasa isyarat, atau wujud lainnya.

Baca Juga: Mensos Risma Tuai Kecaman Usai Dituding Paksa Penyandang Tuna Rungu untuk Berbicara!

Kritik yang menghujani Risma pertama kali bermula dari perayaan Hari Disabilitas Internasional yang dihelat oleh Kemensos pada Rabu (1/12).

Di hadapan publik, Risma mengakui bahwa ia memaksa teman Tuli untuk berbicara.

Menyadari kesulitan yang muncul, Stefanus, perwakilan Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) bergegas naik ke panggung.

Ia protes karena tak semua Tuli dapat berbicara secara verbal.

Memang ada yang menggunakan alat bantu dengar, tapi bukan berarti untuk dipaksa berbicara.

Melalui JBI, Stefanus menyatakan bahwa ia kaget melihat perlakuan Risma.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x