Kompas TV internasional kompas dunia

Terancam China, Parlemen Taiwan Setujui Penambahan Anggaran Pertahanan Rp123 Triliun

Kompas.tv - 11 Januari 2022, 22:48 WIB
terancam-china-parlemen-taiwan-setujui-penambahan-anggaran-pertahanan-rp123-triliun
Ilustrasi. Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen meresmikan skuadron pertama pesawat tempur F-16 Viper di Pangkalan Angkatan Udara Chiayi, Chiayi, Taiwan, 18 November 2021. Taiwan menyepakati penambahan anggaran pertahanan senilai Rp123 triliun pada Selasa (11/1/2022) untuk mengantisipasi agresi China. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

TAIPEI, KOMPAS.TV - Parlemen Taiwan menyetujui penambahan anggaran pertahanan 8,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp123 triliun.

Kebijakan ini diputuskan pada Selasa (11/1/2022).

Tambahan anggaran tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas militer Taiwan di tengah ancaman agresi China.

Anggaran 8,6 miliar dolar yang diusulkan akan menambah anggaran pertahanan Taiwan yang sudah memecahkan rekor tertinggi pada 2022, yakni senilai 17 miliar dolar AS.

Tambahan anggaran akan dipakai untuk mempercanggih alutsista.

Taipei mengincar penambahan peluru kendali canggih dan kapal angkatan laut demi pertahanan negara-pulau tersebut.

Alutsista yang ditingkatkan Taiwan termasuk pembelian sistem rudal anti-kapal, rudal jelajah buatan lokal, sistem serangan drone, serta instalasi sistem tempur pada kapal penjaga pantai.

Baca Juga: Bersiap Hadapi China, Taiwan Lakukan Latihan Militer untuk Lawani Jet Tempur

Menurut J. Michael Cole, analis politik dan militer yang berbasis di Taipei, penambahan anggaran ini akan disambut baik oleh Amerika Serikat.

Menurutnya, Washington sering mengeluhkan pengembangan militer Taiwan yang dianggap 'konvensional'.

Strategi militer Taiwan berbanding terbalik dengan China yang terus memperkuat angkatan bersenjata, terutama angkatan laut dan angkatan udara.

Beijing diketahui kerap mengintimidasi Taiwan dengan jet-jet canggih yang terbang mendekati wilayah udara mereka.

“Taiwan harus memastikan diri punya kapabilitas untuk menghalau dan bila perlu membalas serangan China sekarang, bukan lima atau sepuluh atahun lagi,” kata Cole kepada AFP via Al Jazeera.

Taiwan kini sedang terancam aneksasi oleh China.

Presiden Xi Jinping semakin mendesakkan rencana reunifikasi setahun belakangan dan menerjunkan militer untuk mengintimidasi.

Baca Juga: Kesal Diprovokasi Terus, Taiwan Minta China Hentikan Petualangan Militernya


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x