Kompas TV nasional peristiwa

Rokaya Akhirnya Dipulangkan dari Irak, Kemlu dan BP2MI Diminta Tindak Lanjuti Perdagangan Orang

Kompas.tv - 14 Januari 2022, 22:28 WIB
rokaya-akhirnya-dipulangkan-dari-irak-kemlu-dan-bp2mi-diminta-tindak-lanjuti-perdagangan-orang
Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih, saat menunjukan rekaman video Rokaya (40) yang mengalami sakit parah di Arbil, Irak, Jumat (24/9/2021). (Sumber: Dok. Pribadi)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Fadhilah

INDRAMAYU, KOMPAS.TV – Setelah sebelumnya sempat viral dari videonya yang meminta pertolongan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diselamatkan, Rokaya (40), pekerja migran Indonesia, akhirnya kembali ke kampung halaman.

Warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tersebut merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terindikasi kuat menjadi korban perdagangan orang di Irak.

Melansir dari Kompas.id, Rokaya pulang setelah sepekan menjalani karantina di Jakarta sejak Minggu (2/1/2022).

Sebelumnya, Rokaya berada di penampungan agensi karena tidak lagi berada di rumah majikan.

Hal itu menurut penuturan dari Desty Puspa Mentari (29) yang adalah adik Rokaya bahwa kakaknya kembali ke rumah di Eretan, Kecamatan Kandanghaur, pada Kamis (13/1/2022) malam.

”Kami berterima kasih sekali kepada Pak Jokowi (Joko Widodo) dan semua pihak yang membantu proses kepulangan Rokaya,” ujar Desty, Jumat (14/1/2022), di Indramayu.

Dalam hal ini, Serikat Buruh Migran Indonesia, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia turut mendukung pemulangan Rokaya.

Baca Juga: Sakit dan Dipaksa Kerja, Rokaya Minta Tolong Presiden Agar Bisa Pulang ke Indonesia

Kronologi

Diketahiui, ibu dua anak ini terbang ke Irak pada Januari 2021 karena ditawari gaji besar dan terjerat utang dengan sponsor, yakni orang yang merekrutnya.

Awalnya, Rokaya dijanjikan bekerja di Singapura. Akan tetapi, karena negara itu masih menutup pintu untuk pekerja migran, ia pun dialihkan ke Irak.

Sebelumnya, Rokaya juga pernah mengadu nasib di Malaysia.

Dari pihak keluarganya pun tidak paham perusahaan yang mempekerjakan Rokaya, nama majikannya di Irak, dan kontrak kerjanya. Sekitar 10 bulan di sana, ia terus mengeluh sakit.



Sumber : Kompas TV/Kompas.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x