Kompas TV internasional kompas dunia

Jelang Olimpiade Musim Dingin, China Melakukan Pengujian 2 Juta Warganya di Beijing

Kompas.tv - 25 Januari 2022, 08:04 WIB
jelang-olimpiade-musim-dingin-china-melakukan-pengujian-2-juta-warganya-di-beijing
Seorang petugas melakukan swab tes kepada seorang wanita di Beijing, China, Senin (24/1/2022). Menjelang Olimpiade Musim Dingin, China melakukan dua juta tes pada warganya. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Purwanto

BEIJING, KOMPAS.TV — Kurang dari dua minggu sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin, puluhan kasus COVID-19 di Beijing telah mendorong pihak berwenang untuk menguji jutaan orang di ibu kota China dan memperluas pengujian kepada semua orang yang membeli obat flu.

Langkah-langkah baru yang keras datang, bahkan ketika kota Xi'an telah mencabut lockdown pada hari Senin (24/1/2022). Lockdown yang dilakukan di Xi’an telah mengisolasi 13 juta warganya selama satu bulan.

Lebih dari 3.000 orang telah tiba untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin sejak 4 Januari, termasuk lebih dari 300 atlet dan ofisial, ditambah media dan peserta lainnya. Sejauh ini, 78 orang dinyatakan positif, termasuk seorang atlet atau ofisial tim.

Baca Juga: Serangan Mendadak Terbesar 2022! 39 Pesawat Tempur Diterbangkan ke Taiwan, China Masih Bungkam

Mereka yang positif COVID-19 kemudian dikirim ke pusat isolasi atau rumah sakit, tergantung dari kondisi masing-masing.

Pejabat di Beijing melakukan pengujian terhadap 2 juta penduduk distrik Fengtai, di mana sebagian besar dari 40 kasus virus corona ditemukan di distrik tersebut.

Pihak berwenang Beijing juga telah mengumumkan bahwa siapa pun yang membeli obat demam, batuk, atau obat tertentu lainnya dalam dua minggu terakhir harus mengikuti tes COVID-19.

Tindakan pencegahan yang luas, meskipun jumlah kasus yang relatif rendah, menggambarkan keprihatinan pejabat pemerintah menjelang Olimpiade Musim Dingin, yang dibuka di Beijing pada 4 Februari mendatang.

“Situasi pencegahan epidemi saat ini masih suram dan rumit, dan semua departemen di seluruh kota harus bertindak secara proaktif dan cepat,” kata juru bicara kota Beijing Xu Hejian, seperti dikutip The Associated Press.

Baca Juga: Berbalas Larangan Terbang, AS Batalkan 44 Penerbangan Maskapai China

"Situasi keseluruhan dapat dikendalikan," tambahnya.

Partai Komunis yang berkuasa telah lama menerapkan kebijakan COVID-19 “tanpa toleransi” yang telah membawa upaya drastis untuk membasmi tanda-tanda wabah baru. Tetapi dengan pendekatan Olimpiade, kebijakan itu menjadi lebih ketat.

Secara keseluruhan, jumlah kasus baru yang dilaporkan telah turun di China dari lebih dari 100 per hari pada puncak wabah Xi'an menjadi 18 pada hari Minggu, enam di antaranya berada di Beijing.

Baca Juga: Inggris Ancam Rusia dan China: Barat akan Bersatu Lawan Kediktatoran

Menjelang Olimpiade, semua peserta akan diuji setiap hari dan diisolasi dari publik. Atlet yang berkunjung wajib divaksinasi atau menjalani karantina setelah tiba di China.

Pemerintah mengatakan kepada orang-orang di daerah Beijing yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi, untuk tidak meninggalkan kota. Sejumlah provinsi terdekat melaporkan kasus yang terkait dengan wabah di ibu kota.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.