Kompas TV olahraga kompas sport

Krisis Striker Lokal, Eks Pelatih Malaysia Sarankan Contoh Indonesia dan Thailand

Kompas.tv - 3 Februari 2022, 22:46 WIB
krisis-striker-lokal-eks-pelatih-malaysia-sarankan-contoh-indonesia-dan-thailand
Prediksi skuad Timnas Indonesia yang paling beruntung berdasarkan shio di Tahun Macan Air. (Sumber: Antaranews)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Deni Muliya

SOLO, KOMPAS.TV - Esk Pelatih Timnas Malaysia, Satiananthan menyebut Harimau Malaya perlu mencontoh Timnas Indonesia dan Thailand dalam menyiasati krisis striker lokal. 

Kegagalan Timnas Malaysia di Piala AFF 2020 menjadi cambuk tersendiri bagi federasi (FAM). 

Selain mengganti pelatih, permasalahan lini depan Harimau Malaya tengah menjadi sorotan.

Malaysia sedang ditimpa krisis penyerang. 

Banyaknya striker asing juga dianggap Satiananthan berperan dalam kemerosotan produk striker lokal Malaysia.

Di Liga Super Malaysia musim lalu, Baddrol Bakhtiar adalah top skor pemain lokal. Padahal, Baddrol hanya mencetak tujuh gol.

Satiananthan mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia dan Thailand tetap berprestasi di Piala AFF 2020 kendati juga memiliki masalah kurangnya penyerang lokal yang berkelas. 

Baca Juga: Curhat Pemain U-23 Malaysia, yang Seniornya Dipermak Indonesia: Berat Efeknya, Ganggu Persiapan Tim

"Lihat saja liga-liga di Thailand dan Indonesia, meski liga mereka banyak pemain asing, mereka tetap finis sebagai juara dan runner-up Piala AFF 2020," sebut Satiananthan, dikutip dari New Starits Times. 

Yang menjadi sorotan utama Satiananthan adalah minimnya kesempatan yang diberikan kepada para penyerang lokal, alih-alih melarang pemain asing gabung ke Liga Super Malaysia. 

Menurutnya, di liga-liga Jepang dan Korea, para penyerang asing malah dicadangkan dan striker-striker lokal tampil sebagai starter. 

Baca Juga: FAM Investigasi Dugaan Match Fixing saat Duel Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020

“Di Liga Jepang dan Korea, sebagian besar pemain lokal menjadi starter, sementara pemain asing masuk sebagai pemain pengganti,” kata dia.

“Pemain Jepang dan Korea bekerja keras untuk mencapai level tertentu. Para pemain kami harus bekerja lebih keras, dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam sepak bola modern," tuturnya.

“Kita harus berhenti mengatakan bahwa pemain lokal tidak diberi kesempatan untuk bermain reguler. Menghentikan pemain asing bermain di liga tidak akan membantu kompetisi berkembang,” imbuhnya.



Sumber : New Starits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x