Kompas TV internasional kompas dunia

Ngeri, Banyak Desa Hancur di Madagaskar Disapu Angin Topan Batsirai dan Sebabkan 10 Orang Tewas

Kompas.tv - 7 Februari 2022, 06:03 WIB
ngeri-banyak-desa-hancur-di-madagaskar-disapu-angin-topan-batsirai-dan-sebabkan-10-orang-tewas
Seorang pria berusaha memperbaiki rumahnya yang hancur karena topan batsirai di Madagaskar. Dilaporkan banyak desa hancur karena bencana tersebut, Sabtu (5/2/022). (Sumber: AP Photo/Alexander Joe)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

ANTANANARIVO, KOMPAS.TV - Bencana angin topan Batsirai di Madasgaskar, Sabtu (5/2/2022), dilaporkan membuat banyak desa hancur disapu dan menyebabkan setidaknya 10 orang tewas.

Selain itu sekitar 50.000 harus mengungsi karena bencana yang mengakibatkan angin kencang dan hujan yang deras.

Dikutip dari BBC, angin topan Batsirai, badai besar kedua di Madagaskar dalam dua minggu, mendarat di pantai timur dengan kecepatan 235km/jam dan gelombang tinggi menghantam daerah pantai.

Seluruh desa yang terkena bencana tersebut dilaporkan hampir hancur total.

Baca Juga: Penyebab Sulitnya Penyelamatan Rayan, Bocah 5 Tahun yang Terjatuh di Sumur 32 Meter, Berujung Duka

Menurut layanan cuaca nasional, topan itu kini telah melemah.

Magadaskar sebelumnya sudah dihantam Badai Tropis Ana, yang menewaskan 55 orang pada bulan lalu.

Topan Batsirai telah memperparah kehancuran, menyebabkan tanah longsor di sebelah tenggara Kota Mananjary, 530km dari Ibu Kota Antanarivo pada Sabtu malam.

Menurut media setempat, listrik tak tersedia di Mananjary selama dua hari dan pasokan air telah terganggu.

Seorang warga mengatakan bahwa atap sekolah dan gereja akan digunakan sebagai pusat evakuasi telah dirobek oleh angin topan tersebut.

Di tempat lain, kehancurannya hampir total.

“Seolah-olah kita baru saja dibom. Kota Nosy Varika hampir 95 persen hancur,” ujar Penasihat Wakil Presiden Senat Madagaskar, Willy Raharinjona.

“Rumah-rumah yang kokoh atapnya diterbangkan angin. Gubuk-gubuk kayu sebagian besar sudah hancur,” ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup Vahinala Raharinirina mengatakan banyak desa nyaris sepenuhnya hilang, karena tersapu angin topan.

Baca Juga: Temui Putin, Macron Upayakan Cegah Operasi Militer Rusia ke Ukraina

Sedangkan di pantai timur Kota Mahanoro, laut yang naik mengikis bukit berpasir yang merupakan bagian dati kuburan.

Marie Viviane Rasoanandrasana, seorang janda berusia 54 tahun menyaksikan jenazah suaminya, ayah mertua dan putrinya terekspos.

“Rumah kami sudah hancur karena angin topan. Sekarang ini,” katanya.

Menurut Badan Manajemen Bencana, sekitar 48.000 orang sudah diungsikan, meski Program Pangan Dunia (WFP) PBB, memperkirakan setidaknya 150.000 orang dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka.



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x