Kompas TV regional sosial

Warga Pandeglang Jual Jalan Rusak Menuju Kampungnya di Aplikasi Penjualan Online, Harga Rp33 Ribu

Kompas.tv - 23 Februari 2022, 19:54 WIB
warga-pandeglang-jual-jalan-rusak-menuju-kampungnya-di-aplikasi-penjualan-online-harga-rp33-ribu
Seorang warga Pandeglang, Banten, menjual jalan rusak di kampungnya seharga Rp33 ribu melalui salah satu aplikasi belanja online. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

PANDEGLANG, KOMPAS.TV – Seorang warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Banten, menjual jalan rusak di kampungnya seharga Rp33 ribu melalui salah satu aplikasi belanja online.

Ahmad Kurtusi, nama warga tersebut, mengatakan, jalan rusak itu adalah satu-satunya jalan akses menuju kampungnya.

Di aplikasi penjualan tersebut, Ahmad mencantumkan tiga foto jalan yang rusak. Di keterangan foto, ia menulis, "Dijual Jalan Cegog Menuju Proyek JRSCA".

Kepada Kompas.com, Ahmad mengaku sengaja melakukan hal tersebut karena kesal jalan menuju kampungnya tak segera diperbaiki.

Baca Juga: Perbaikan Rutin Jadi Penanganan Darurat Jalan Rusak Di Jawa Barat

"Mungkin sudah sejak zaman penjajahan tidak pernah diperbaiki. Itu bentuk kekesalan saya sebagai warga," kata Ahmad melalui sambungan telepon, Rabu (23/2/2022).

Sejak ditampilkan tiga hari lalu, menurut Ahmad, sudah ada beberapa orang yang menghubunginya terkait jalan rusak yang ia jual.

"Pada tanya, kalau berhasil transaksi nanti yang dikirim apanya? Bingung juga, tapi kalau sampai ada yang beli, uangnya saya sumbangkan untuk pembangunan jalan tersebut," kata Ahmad.

Ahmad juga menuturkan, jalan rusak sepanjang tiga kilometer tersebut kerap dilewati kendaraan proyek. Jalanan itu menghubungkan Airjeruk ke Cegog.

Proyek tersebut adalah pengerjaan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) atau rumah baru untuk Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Pembangunan JRSCA seluas 5.100 hektar tersebut, menurut Ahmad, berbiaya Rp 33 miliar.

"Ini juga yang jadi alasan kenapa saya jual Rp 33.000, karena menyinggung proyek JRSCA Rp 33 miliar, tapi merusak jalan," kata dia.

Baca Juga: Warga Tebar Benih Lele Di Tengah Jalan Rusak

Selama tinggal 20 tahun di kampung terakhir di tepi Taman Nasional Ujung Kulon tersebut, Ahmad mengaku tak pernah ada pembangunan.

Padahal warga pernah mengadukan kondisi jalan kepada pemerintah daerah. Namun jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x