JAKARTA, KOMPAS.TV - Buah kurma terkenal sebagai makanan Ramadan, biasa digunakan untuk iftar dan membatalkan puasa.
Kurma yang merupakan buah kering berwarna cokelat kehitaman ini memiliki rasa manis yang cukup kuat.
Tak heran karena kurma mengandung gula yang tinggi. Dalam dua butir kurma berukuran agak besar mengandung sekitar 37 gram gula.
Praktisi kesehatan dr. Titik Kusumawinakhyu, M.Biomed menyarankan masyarakat Indonesia untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi kurma terutama saat berbuka puasa Ramadan meskipun buah tersebut memiliki banyak manfaat.
"Sunnah mengonsumsi kurma adalah dengan kelipatan ganjil. Namun perlu diingat, makan kurma saat berbuka puasa dianjurkan hanya satu atau tiga biji saja," kata Titik, dilansir dari Antara, Sabtu (16/4/2022).
Baca Juga: Kurma Kesukaan Nabi dan Dua Versi Doa Buka Puasa
Menurut dia, hal itu disebabkan kandungan gizi kurma per 100 gram berat dapat dimakan (BDD) terdiri atas energi sebesar 228 kilokalori (kkal) atau 13,12 persen angka kecukupan gizi (AKG) dan karbohidrat sebesar 75,03 gram atau 23,09 persen AKG.
Dengan demikian jika mengonsumsi kurma dalam jumlah banyak, kata Titik, akan memperberat metabolisme.
Akibatnya, kadar glukosa dapat meningkat dan itu berdampak tak menyehatkan untuk tubuh.
"Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mengonsumsi kurma dalam jumlah sederhana dan cukup untuk mengembalikan energi dengan cepat ketika berbuka puasa," pungkas Titik.
Baca Juga: 8 Manfaat Mengonsumsi Biji Kurma untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.